Artikel ke-1.338
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Sebagai muslim, setiap hari dalam shalat, kita berdoa untuk Nabi Muhammad saw dan juga langsung dikaitkan dengan doa untuk Nabi Ibrahim a.s. Itu menunjukkan, betapa dekatnya sosok Nabi Ibrahim itu dengan kita, kaum muslim. Kedekatan kita dengan Nabi Ibrahim a.s. semata-mata karena kedekatan iman. Kita sama-sama memeluk agama Tauhid. Ibrahim bukan Yahudi dan bukan Nasrani (QS Ali Imran: 67).
Karena itulah, kita perlu berhati-hati dengan penggambaran sosok Ibrahim oleh kaum Yahudi. Mengaku sebagai anak cucu yang sah dari Ibrahim, kaum Yahudi mengaku kedekatan mereka dengan Ibrahim adalah karena hubungan darah.
Kisah Ibrahim (Abraham) versi Yahudi itu terdapat dalam berbagai ayat Bible. Kisah itu dimulai dengan perintah dan janji Tuhan kepada Abraham dan terus berlangsung sampai penggenapannya. Tuhan memerintahkan Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 12:1-4).
Cerita selanjutnya menurut Bible, Abram pergi ke tanah Kanaan. Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” (Kejadian, 12:7). Oleh kaum Yahudi, negeri yang disebut dalam Bible itu lalu dijadikan dasar untuk mengklaimnya sebagai "Tanah yang Dijanjikan" (The Promised Land).
Kitab Kejadian 15:18 menyebutkan: Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari Sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat." Kitab Yosua 21:43 menyebutkan: "Jadi seluruh negeri itu diberikan Tuhan kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka. Mereka menduduki negeri itu dan menetap di sana."
Lanjut baca,