BAPAK, IBU, SAUDARA…INILAH KAMPUS YANG TERBAIK

BAPAK, IBU, SAUDARA…INILAH KAMPUS YANG TERBAIK

 

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

                   Dalam berbagai kesempatan memberikan orasi ilmiah saat acara Wisuda Sarjana, saya menyampaikan perlunya kita memiliki pemahaman yang benar tentang makna Pendidikan Tinggi dalam Islam. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan terpenting. Sebab, dari sinilah dilahirkan manusia-manusia yang akan mendidik atau memimpin masyarakat.

            Karena itulah, Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas, dalam Konferensi Pendidikan Islam pertama di Kota Mekkah, 1977, menekankan pentingnya konsep “universitas” dipahami secara benar. Beliau juga mengajak agar dunia Islam berusaha mewujudkan universitas Islam yang sebenarnya.       

            Pemahaman tentang universitas ini memang sangat penting, mengingat saat ini tidak sedikit orang tua dan para siswa yang memiliki pemahaman bahwa kampus terbaik adalah kampus yang lulusannya menjadi pejabat atau orang-orang kaya. Padahal, tidak bosan-bosannya para ulama, ustad, guru, dan lain-lain mengumandangkan ayat al-Quran, bahwa orang yang paling mulia adalah orang yang taqwa. (QS 49:13).

            Bahkan tidak sedikit yang menyatakan diri mengikuti al-Quran dan Sunnah, tetapi ketika menyebut “kampus terbaik”, maka yang disebut itu adalah kampus-kampus yang tidak menjadikan program pembinaan insan-insan bertaqwa sebagai standar kompetensi utama lulusannya. Kampus dianggap terbaik jika mendapat ranking tinggi dari pemerintah. Lagi-lagi, tidak ada kriteria iman dan taqwa atau akhlak mulia yang dijadikan sebagai kriteria utama kelulusannya.

            Inilah problem serius yang dihadapi umat Islam. Yakni, problem percaya diri. Bahwa, dengan iman dan taqwa dan akhlak mulia, kampus kita pasti unggul dan menjadi kampus terbaik. Karena tidak yakin dengan keunggulan sendiri, maka tidak sedikit para lulusan SMA terbaik di sekolah-sekolah Islam, tidak menjadikan Kampus-nya sendiri sebagai tujuan utama kuliahnya!

Hingga kini, kriteria yang digunakan oleh berbagai lembaga untuk menentukan kampus terbaik diantaranya: jumlah dosen berpendidikan S-3, jumlah dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar, rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen, jumlah mahasiswa asing, dan jumlah dosen asing, akreditasi institusi BAN-PT, akreditasi program studi BAN-PT, pembelajaran daring, kerja sama perguruan tinggi, kelengkapan laporan PD-DIKTI, dan laporan keuangan, jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, dan jumlah program studi terakreditasi internasional.

Terakhir, yang termasuk kriteria outcome ialah kinerja inovasi, lulusan yang memeroleh pekerjaan dalam waktu enam bulan, jumlah sitasi per dosen, jumlah paten per dosen, dan kinerja pengabdian kepada masyarakat.

Jadi, itulah kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan rankingkampus di Indonesia. Kriteria-kriteria akademik dan administratif itu tentu perlu dicapai oleh kampus-kampus formal. Sebab, saat ini, kriteria formal itu masih dilihat oleh banyak calon mahasiswa untuk memilih tujuan kuliahnya.

            Tapi, mohon diingat, bahwa UUD 1945 pasal 31 (3) mengamanahkan: pemerintah harus menyelenggarakan pendidikan yang meningkatkan keimanan, dan ketaqwaan serta akhlak mulia. Mengapa kriteria iman, taqwa, dan akhlak mulia tidak dijadikan indikator dalam menentukan ranking universitas di Indonesia?

            Misalnya, berapa jumlah dosen dan mahasiswa yang shalat berjamaah, yang shalat tahajjud, yang puasa sunnah, yang bisa baca al-Quran dengan baik, dan sebagainya. Apakah kurikulum kampus itu sesuai dengan konsep pendidikan Nabi? Bukankah Nabi Muhammad saw adalah uswah hasanah dalam pendidikan?

Mengapa akhlak mulia tidak dijadikan sebagai salah satu indikator keunggulan satu kampus? Padahal, Nabi saw bersabda, bahwa manusia yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya!

Harusnya, tujuan pendidikan di Indonesia adalah melahirkan manusia yang baik, bukan hanya yang memiliki ketrampilan kerja. Ukuran sukses yang utama bukan kekayaan dan jabatan tinggi, tapi menjadi manusia taqwa, bahagia dunia-akhirat, dan berguna bagi sesama.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/bapak,-ibu,-saudara--inilah-kampus-yang-terbaik

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar