HATI-HATI PILIH KAMPUS DAN DOSEN, ILMU YANG SALAH PENYEBAB RUNTUHNYA PERADABAN

HATI-HATI PILIH KAMPUS DAN DOSEN, ILMU YANG SALAH PENYEBAB RUNTUHNYA PERADABAN

Artikel ke-1.471

Oleh: Dr. Adian Husaini www.adianhusaini.id)

            Dalam beberapa kali dialog dengan para santri tentang rencana kuliah setelah lulus pendidikan tingkat SMA, saya menyarankan agar para santri fokus kepada pengamalan ilmu yang sudah didapatnya. Ada yang sudah enam tahun di pesantren, tetapi belum cukup bersemangat untuk mengamalkan dan mengajarkan ilmunya.

            Jawaban banyak santri di berbagai pesantren adalah ingin melanjutkan kuliah ke kampus tertentu yang dianggap favorit. Pemahaman tentang ilmu yang benar dan bermanfaat bukan menjadi pertimbangan utama. Ada pertimbangan duniawi yang sangat dominan.

            Allah SWT mengingatkan: “Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu di akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari dunia ini” (QS. Al Qashshash: 77).

            Jadi, itulah panduan hidup dari Allah SWT. Kejarlah akhirat dan jangan lupakan dunia. Bahkan, umat Islam diperintahkan untuk menjadi umat yang kuat, agar tidak kalah dengan umat yang lain. Umat Islam harus menjadi “umat pertengahan” (ummatan wasatha) agar bisa memimpin umat manusia. Dalam berbagai bidang kehidupan.

            Semua itu bisa diraih jika anak-anak muslim mendapat ilmu yang benar! Rasulullah saw mewariskan doa penting kepada kita: “Ya Allah kami memohon kepada-Mu akan ilmu yang bermanfaat!”  Itulah tujuan utama mencari ilmu. Diantara ciri ilmu yang bermanfaat, menurut Imam al-Ghazali, adalah ilmu itu semakin menguatkan kecintaan kepada akhirat, dan semakin mengurangi kecintaan kepada dunia.

            Ilmu yang bermanfaat diraih dengan dua cara: (1) ikhlas dalam mencari ilmu (2) beradab dalam mencari ilmu. Tujuan terpenting dalam mencari ilmu adalah agar kita bisa menjadi orang baik, yang selamat dunia akhirat. Jangan sampai salah niat, sebab nilai suatu amal tergantung kepada niatnya. Begitu pesan Rasulullah saw.

            Jika salah niat dan salah adab dalam mencari ilmu, maka akibatnya sangat fatal. Ilmu menjadi tidak bermanfaat, bahkan bisa menjadi ilmu yang merusak diri, keluarga, dan masyarakat. Semakin banyak ilmu yang didapat, tetapi semakin jauh dari Allah, semakin malas ibadah, dan semakin cinta dunia.

            Diantara adab penting dalam mencari ilmu adalah adab dalam memilih guru (dosen) dan memilih teman (lingkungan) belajar. Niat yang benar harus diikuti dengan memilih guru yang baik. Untuk mendapat guru dan lingkungan kampus yang baik, pun perlu ilmu dan usaha yang sungguh-sungguh serta doa.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/hati-hati-pilih-kampus-dan-dosen,-ilmu-yang-salah-penyebab-runtuhnya-peradaban

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait