JIWA YANG SEHAT, JIWA YANG YAKIN

JIWA YANG SEHAT, JIWA YANG YAKIN

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Dalam berbagai tulisan dan ceramahnya, Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas tampak berusaha keras memberikan  keyakinan kepada kaum muslimin, terutama para cendekiawannya, tentang keagungan konsep peradaban Islam, dibandingkan konsep peradaban lainnya. Ia sangat menekankan perlunya kaum muslimin mengkaji dan memahami khazanah keilmuan yang telah dicapai para ulama muslim yang agung di masa lalu.

            Prod. al-Attas berusaha menanamkan jiwa optimism ke jiwa kaum muslimin, meskipun Islam menghadapi serangan hebat dari  berbagai penjuru. Tahun 1959, jauh sebelum menempuh jenjang pendidikan tinggi di Barat (Kanada dan Inggris), al-Attas sudah mengamati kondisi kaum muslimin yang memilukan. Ketika itu, ia menulis sebuah puisi:

           

Muslim tergenggam belenggu kafir,

Akhirat luput, dunia tercicir,

Budaya jahil luas membanjir,

Banyak yang karam tiada tertaksir.

 

Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir,

Silam ditelan masa nan mungkir;

Lupa jawaban dihafal mahir,

Bagi menyangkal Munkar dan Nakir.

 

Dalam bukunya, Risalah untuk Kaum Muslimin, al-Attas mengingatkan, bahwa sebab utama yang melilit kondisi kaum Muslimin, adalah kejahilan terhadap Islam, sebagai agama yang sebenarnya dan peradaban yang luhur dan agung yang telah menghasilkan ilmu-ilmu Islamiyah yang mampu mewujudkan pandangan hidup (worldview) tersendiri yang unik.

Tentang kejahilan umat ini, al-Attas menyatakan: “… kejahilan yang melenyapkan kesedaran akan tanggung jawabnya terhadap meletakkan amanah ilmu dan akhlak pada tempatnya yang wajar, sehingga sanggup  membiarkan sahaja kekeliruan dan pelbagai macam penyelewenangan dalam ilmu dan amal terus mengharungi pemikiran dan perbuatan para sarjana dan cendekiawan kita yang kebanyakannya masih terbelenggu pada gelang penghambaan ilmu-ilmu orientalis dan kolonial.”

Namun, di tengah beratnya berbagai tantangan yang dihadapi kaum Muslimin, al-Attas mengajak untuk tidak berputus asa: “Bagaimana pun, kita bukanlah kaum yang boleh putus harapan, dan dari itu maka tiada boleh berdiam sahaja membiarkan cabaran zaman berlalu berleluasa tanpa tantangan.”

Lanjut Baca, 

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/jiwa-yang-sehat,-jiwa-yang-yakin

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar