KONDISI JIWA BANGSA INDONESIA SANGAT SERIUS, PERLU PERBAIKAN MENYELURUH

KONDISI JIWA BANGSA INDONESIA SANGAT SERIUS,  PERLU PERBAIKAN MENYELURUH

 

Artikel Terbaru ke-2.009

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

Janji-janji Presiden terpilih untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, tidak akan berhasil jika kondisi jiwa bangsa kita tidak diperbaiki dengan serius.  Pembangunan jiwa bangsa harus menjadi program prioritas pembangunan pemerintahan mendatang.

Itu bukan hal yang mudah. Tapi, kita tidak punya pilihan lain. Karena itulah, maka lagu kebangsaan kita mengamanahkan: “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya!”

Pembangunan jiwa bangsa kita, harus dimulai dari para elite bangsa. Presiden  Prabowo telah memberikan contoh yang baik dalam perjalanan hidupnya. Pengorbanan jiwa, raga, dan hartanya telah ia buktikan dalam perjalanan hidupnya.

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menyerukan agar para pendukungnya sangat serius berjuang mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa. Bahkan, ia menyatakan siap ditinggalkan pendukungnya, jika ia menyimpang dari jalan yang benar.

Problem jiwa terberat yang dihadapi oleh bangsa Indonesia – menurut Mohammad Natsir -- adalah cinta dunia yang berlebihan. Mereka merasa seolah-olah akan hidup selamanya di dunia ini. Padahal, kematian pasti akan datang. Pertanggungjawaban di akhirat sangatlah berat. Semakin tinggi jabatan dan semakin banyak harta yang dimiliki, maka akan semakin berat pula pertanggungjawaban di akhirat.

Para pemimpin negara wajib menyadari akan hal ini, sehingga takut untuk melakukan sesuatu yang menzalimi rakyat, selama menjadi pejabat negara. Jangan sampai para pejabat membuat kebijakan yang salah dan menzalimi rakyat. Hal itu akan sangat berat tanggung jawabnya di akhirat kelak.

Yang sangat mengerikan adalah jika penyakit cinta dunia telah menjangkiti mental para pejabat dan birokrat bidang agama. Jika para tokoh agama rusak jiwanya maka mereka akan menjadi contoh yang sangat buruk bagi masyarakat. Presiden Prabowo perlu melakukan tindakan sangat serius memberantas mental cinta dunia dan mental korup yang menjangkiti jiwa pejabat-pejabat negara bidang agama.

Jika dana untuk pencetakan al-Quran, pembangunan pesantren, masjid, dan sejenisnya saja – tega-teganya – dikorupsi, maka mudah saja pejabat sejenis melakukan korupsi dari proyek pembangunan jembatan, jalan raya, irigasi, dan sebagainya. Sejak tahun 1970-an, Proklamator Bung Hatta sudah mengingatkan bahaya membudayanya mental korupsi di kalangan para pejabat.

Yang juga tidak kalah mengerikan adalah merebaknya sikap permisif masyarakat terhadap budaya korupsi. Yang paling dihormati adalah yang berkedudukan dan berharta kekayaan; tanpa peduli dari mana asalnya. Semua kerusakan masyarakat itu merupakan produk dari penyakit hati “hubbud-dunya”.

            Dalam buku Percakapan Antar Generasi: Pesan Perjuangan Seorang Bapak (1989), Mohammad Natsir menyebutkan: ”Salah satu penyakit bangsa Indonesia, termasuk umat Islamnya, adalah berlebih-lebihan dalam mencintai dunia.” 

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kondisi-jiwa-bangsa-indonesia-sangat-serius,--perlu-perbaikan-menyeluruh

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait