Artikel ke-1483
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada hari Jumat (24/3/2023), hari kedua Ramadhan 1444 Hijriah, saya mulai mengajar mata pelajaran Peradaban Barat dan Pegaruhnya di Pesantren At-Taqwa Depok. Pelajaran ini ditujukan untuk para santri tingkat pertama At-Taqwa College (ATCO) Depok, atau setingkat dengan kelas 2 SMA.
Kami memandang, pelajaran ini sangat penting diajarkan untuk para santri/pelajar yang telah memasuki usia dewasa. Sebab, mereka sudah akil baligh. Mereka wajib berkemampuan menjaga iman dan akhlaknya. Belajar sejarah, hakikat, dan pengaruh Peradaban Barat bertujuan untuk memberikan pemahaman yang ilmiah tentang satu peradaban besar yang sedang memimpin dunia dan berpengaruh besar dalam seluruh aspek kehidupan manusia.
Seperti dikatakan Marvin Perry, dalam bukunya, Western Civilization, (Houghton Mifflin Company, Boston-New York, 1997), bahwa peradaban Barat adalah peradaban besar, tetapi juga sekaligus drama yang tragis. “Western civilization is a grand but tragic drama,” tulis Perry.
Peradaban Barat telah membangun berbagai instrumen rasio yang memungkinkan untuk memahami hakikat materi dan budaya manusia. Barat juga telah merumuskan kebebasan politik dan mengakui keunggulan sisi individual manusia.
Tetapi, meskipun begitu, menurut Perry, Barat kurang sukses dalam menemukan solusi rasional untuk penyakit sosial dan konflik antar bangsa. Sains (Barat), yang merupakan pencapaian besar dari intelektualisme Barat, meskipun berhasil mengembangkan berbagai gaya hidup, tetapi juga telah memproduksi senjata pemusnah masal.
Paradoks yang lain. Meskipun Barat telah memelopori perlindungan hak asasi manusia, tetapi Barat juga melahirkan banyak penguasa totaliter. Juga, meskipun Barat mempertontonkan komitmennya atas kesetaraan antar manusia, tetapi pada saat yang sama, juga menerapkan rasisme yang brutal.
“Though the West has pioneered in the protection of human rights, it has also produced totalitarian regimes that have trampled on individual freedom and human dignity. And although the West demonstrated a commitment to human equality, it has also practiced brutal racism,” papar Marvin Perry.
Banyak ilmuwan muslim telah mengkaji dengan serius terhadap peradaban Barat. Prof. Naquib al-Attas menjelaskan, bahwa peradaban Barat adalah peradaban yang paling merusak dalam sejarah umat manusia. Sebab, mereka merasa lebih hebat dari Tuhan. Mereka menuhankan manusia dan memanusiakan Tuhan. Mohammad Asad menyebut hakikat peradaban Barat modern adalah “anti-agama” (irreligious in its very essence).
Tentu saja, banyak kemajuan yang telah dicapai oleh peradaban Barat, khususnya dalam bidang sains dan teknologi. Tetapi, pandangan hidup mereka yang sekuler, secara diametral bertentangan dengan pandangan hidup Islam.
Nah, para pelajar SMA wajib tahu tentang Peradaban Barat dari aspek positif dan negatifnya. Mereka perlu memiliki sikap yang adil dalam memahami salah satu peradaban besar ini. Bahkan, mereka harus mampu berbahasa Inggris.
Di At-Taqwa College Depok, para santri harus mengikuti beberapa mata pelajaran yang terkait dengan peradaban Barat. Mereka belajar tentang Filsafat Barat dan membaca (reading) buku Islam and Secularism karya Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas.
Pada pertemuan p
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/mengajar-peradaban-barat-untuk-pelajar-sma