PAK MACRON, BELAJARLAH DARI NAPOLEON

PAK MACRON, BELAJARLAH DARI NAPOLEON

 Oleh: Dr. Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia)

Sejarawan Mesir terkenal, Abdurrahman al-Jabarti, membuat catatan sejarah menarik tentang kiat Napoleon Bonaparte dalam menaklukkan Mesir. Ketika itu, tahun 1798, Napoleon datang dengan 36.000 pasukan diangkut dalam 400 kapal. Napoleon, tulis Jabarti, menyebarkan panflet kepada rakyat Mesir.

Isinya menarik. Diawali dengan ungkapan “Bismillaahirrahmanirrahiim. Laa ilaaha illallah, laa walada lahu, wa laa syariika fii mulkihi.” (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada tuhan selain Allah. Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu dalam Kekuasaan-Nya.)

Tak hanya itu, Napoleon juga mengaku taat beribadah kepada Allah SWT dan mengagungkan Nabi Muhammad saw serta al-Quran yang agung. Bangsa Perancis dikatakannya merupakan orang-orang Muslim yang taat, yang telah menyerbu Roma dan menghancurkan Tahta Suci, serta menaklukkan pasukan Kristen di Malta. (Lihat:

Napoleon in Egypt: Al-Jabarti’s Chronicle of The French Occupation, 1798 (translated by Shmuel Moreh), (Princeton: Marcus Wiener Publishing, 1993).

*****

Pada 26 Oktober 2020, situs Republika online menurunkan judul berita: “Macron Hina Islam, Produk-Produk Prancis Diboikot!”  Berbagai pernyataan dan sikap Presiden Emmanuel Macron tentang Islam, telah memicu kemarahan umat Islam seluruh dunia. Dukungannya terhadap pembuatan kartun Nabi Muhammad SAW dinilai sangat keterlaluan.

            Menyusul kelakuan Macron, berbagai perusahaan di Timur Tengah dan Turki mengumumkan pemboikotan terhadap produk-produk Perancis. Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi Perkumpulan Koperasi Al-Naeem memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket. Lalu, Asosiasi Dahiyat al-Thuhr mengambil langkah yang sama.

            "Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kami memutuskan untuk menghapus semua produk Prancis dari pasar dan cabang sampai pemberitahuan lebih lanjut."

            Di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif mereka. Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menggambarkan pernyataan Macron sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan mengatakan itu bertujuan untuk menyebarkan budaya kebencian di antara masyarakat. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga mengutuk pernyataan Macron. Kecaman terhadap Presiden Perancis juga mengalir dari berbagai penjuru dunia.

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/pak-macron,-belajarlah-dari-napoleon

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar