Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Situs www.detik.com (15/5/2021) menulis judul berita: "Jokowi: RI Kutuk Keras Serangan Israel. Agresi Harus Segera Dihentikan!"
Itu sikap tegas pemerintah Indonesia. Anehnya, di tengah-tengah aksi pembantaian ribuan warga Palestina oleh tentara Zionis Israel di Jalur Gaza, beberapa orang di Papua justru melakukan aksi mendukung Israel. Mereka melakukan konvoi dalam beberapa kendaraan, melintasi jalan raya di Jayapura. Siapakah orang-orang itu?
Republika.co.id melaporkan pernyataan Kapolda Papua Paulus Waterpauw tentang aksi tersebut. Kata Kapolda Papua, pawai masyarakat Papua yang membawa bendera Israel hanya karena rasa keagungan masyarakat terhadap bani Israel. Pawai tersebut dilakukan oleh sekelompok kecil umat gereja pada Sabtu (14/5/2021) di tanah Abepura, Jayapura, Papua.
"Jadi itu kelompok gereja yang memang ada sedikit perbedaan aliran dengan adat budaya dan tradisi," ujarnya menjelaskan peristiwa pawai masyarakatnya dengan bendera Zionis Israel kepada Republika, saat dihubungi, Senin (16/5).
Ia menjelaskan, sebelumnya hal tersebut sudah pernah terjadi di tanah Papua. Caranya kata Kapolda memang mereka pawai dengan membawa bendera merah putih, bendera Israel, dan bendera gereja. "Dia akan menaikkan bendera Merah Putih, bendera Israel, dan bendera gerejanya," jelasnya.
Melalui pawai tersebut sambungnya ada yang ingin mereka nyatakan bersama. Yaitu mereka yang mengagungkan peristiwa lahirnya manusia melalui bani Israel. "Begitu kira-kira, keturunan-keturunan adam itu, Bani Israel, itu saja tidak ada kepentingan lain," ungkapnya.
Ia menjelaskan kembali bahwa mereka memahami terhadap kebesaran tanah besar Israel. Artinya mereka tidak ada niatan untuk mengagungkan Israel dalam arti kekinian melainkan Nabi Musa yang ditugaskan membawa bani Israel keluar dari Mesir.
Hal tersebut, kata Kapolda Papua, seperti yang telah tercantum dalam kitab Perjanjian lama. Yaitu waktu peristiwa Nabi Musa melewati sungai Yordania dan Tuhan yang memberikan mu'jijat perkasa Nabi Musa di Laut Merah itu.
"Jadi tidak mengartikan negara, tapi bangsa, saya kira begitu. Keagungan mereka terhadap bangsa Israel. Gitu aja," jelas Kapolda Papua.
*****
Lanjut baca,