Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Sabtu (19/9/2020) pagi ini dilakukan peluncuran buku saya berjudul “Jangan Kalah Sama Monyet” (Yogyakarta: Pro-U Media, 2020). Buku ini memuat 101 gagasan untuk menjawab tantangan pemikiran kontemporer. Yang utama, tantangan dalam bidang pendidikan dan pemikiran Islam.
Judul buku “Jangan Kalah Sama Monyet” merupakan satu judul dari 101 judul artikel dalam buku tersebut. Judul ini dimaksudkan agar kita berpikir serius tentang kondisi dan masa depan pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan tinggi. Untuk apa kuliah di suatu Perguruan Tinggi?
Dalam berbagai kesempatan mengisi kuliah atau ceramah di Perguruan Tinggi, saya mengingatkan para mahasiswa, bahwa masuk dunia Perguruan Tinggi harus diniatkan untuk mencari ilmu yang bermanfaat; bukan cari makan; bukan cari jodoh.
Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa mencari ilmu karena selain Allah atau berharap dengan ilmu itu hal-hal selain Allah, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka.” (HR Tirmidzi).
Mahasiswa muslim seharusnya memasuki dunia Perguruan Tinggi untuk memenuhi tuntutan perjuangan menegakkan kebenaran. Sebab, manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT (QS 51:56). Manusia bukan diciptakan untuk cari makan. Cari makan itu wajib. Tetapi, bukan menjadi tujuan. Makan adalah sarana untuk bisa berzikir dan beribadah kepada Allah. Dengan zikir dan ibadah, manusia akan meraih kebahagiaan yang hakiki. (QS 13: 28).
Itulah bedanya orang beriman dengan orang kafir yang tujuan hidupnya hanya untuk makan-makan dan senang-senang, laksana binatang. (QS 47:12). Dalam QS 7:179, digambarkan orang yang memiliki akal, mata, dan telinga, tetapi tidak mampu memahami ayat-ayat Allah. Mereka menjadi seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Jika manusia sudah melupakan Tuhannya dan bahkan kemudian menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya, maka ia akan tersesat. Hatinya tertutup. Pendengarannya pun tak mampu lagi mendengar kebenaran. Begitu juga penglihatannya tertutup. Ia gelap mata. (Lihat, QS 45:23).
Manusia-manusia seperti ini akan mampu melakukan tindakan yang sangat sadis, yang tidak ditemukan dalam dunia binatang sekali pun. Mereka ada yang membunuh anaknya sendiri. Ada yang membunuh ibunya sendiri. Ada yang melakukan kejahatan pembunuhan dan kemudian memotong-motong tubuh korbannya.
Lanjut baca,