Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Beberapa hari lalu, ada seorang bertanya, “Lulusan Atco (At-Taqwa College) Depok kerjanya dimana?”
Pertanyaan itu sangat wajar dan bisa dipahami. Sebab, sudah begitu dominan pemikiran di kalangan masyarakat, bahwa – biasanya -- seorang “kuliah” di Perguruan Tinggi dianggap sebagai jalan untuk mencari pekerjaan. Kebijakan pemberian izin pembukaan satu Program Studi (Jurusan) di suatu Perguruan Tinggi terutama didasarkan pada ketersediaan lapangan kerja di bidang itu. Jika pasar kerja di suatu bidang dianggap sudah “jenuh”, maka pembukaan Prodi itu dilakukan moratorium.
Sebagai contoh, sebuah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) suatu universitas besar memasang promosi di laman resminya: “The right bridge for your bright future”. Prodi PAI di sebuah kampus Islam di Jakarta menulis di laman resminya: “
“Prospek profesi: Lulusan program ini dipersiapkan untuk menjadi Pendidik Agama Islam (PAI) di sekolah pada semua tingkatan mulai dari SD, SMP, SMA, juga MTS, MI, dan MA. Program ini juga memiliki peluang kerja untuk menjadi konsultan pendidikan agama islam di madrasah, sekolah, ataupun masyarakat.”
Jadi itulah persepsi umum masyarakat tentang tujuan kuliah di Perguruan Tinggi. Kuliah untuk kerja. Maka, akan dianggap aneh dan tidak lazim, jika ada orang kuliah di suatu Perguruan Tinggi tetapi tidak mengarah kepada jenis kerja tertentu. Akan dianggap aneh, jika tujuan pendirian suatu Prodi di Perguruan Tinggi ditulis: “Menjadi orang baik; menjadi orang yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia!”
Ada juga seorang yang bertanya, apakah bisa mondok di At-Taqwa College tetapi juga kuliah di Perguruan Tinggi formal, sehingga bisa mendapatkan gelar S-1? Terhadap pertanyaan ini saya jawab, “Tidak bisa. Setidaknya untuk tahun pertama. Sebab, kuliah di ATCO sangatlah padat dan sibuk dengan tugas-tugas.”
Bagaimana dengan gelar kesarjanaannya? Jawab: “ATCO memang tidak memberikan gelar akademik. Karena ATCO merupakan Perguruan Tinggi nonformal dalam bentuk pesantren. Yang kami utamakan adalah ilmu, adab/akhlak mulia, pemikiran Islam, dan ketrampilan komunikasi. Jika nantinya dipandang perlu, kuliah formal secara online bisa dimulai pada tahun kedua.”
Kepada sang penanya, saya jelaskan latar belakang pendirian ATCO. Bahwa, dengan semakin maraknya model kuliah online (Massive open online courses/MOOCs), maka peluang mahasiswa semakin kecil untuk membangun kepribadiannya selama kuliah di kampus-kampus formal. Wabah Corona saat ini telah memaksa mahasiswa tinggal di rumah selama bebulan-bulan. Ke depannya, akan semakin banyak model kuliah online yang diminati, karena selain lebih murah juga lebih praktis.
Lanjut baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/lulusan-at-taqwa-college-kerjanya-dimana