Artikel ke-1.423
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Meskipun telah meninggalkan ajaran-ajaran agama Kristen dalam kehidupan mereka, namun masih ada sebagian kecil warga Kristen Barat yang bersikap fanatik bahkan radikal dalam memahami ajaran agama mereka. Mereka menggunakan teks-teks agama untuk mendukung kepentingan politik Zionis dalam menjajah Palestina.
Prof. Naquib al-Attas mencatat, bahwa yang disebut sebagai Western Civilization (Peradaban Barat) adalah peradaban yang dibangun atas unsur-unsur budaya, filsafat, dan nilai-nilai Yunani dan Romawi kuno, Judaisme, Kristen, dan tradisi sejumlah bangsa Eropa. (…the civilization that has evolved out of the historical fusion of cultures, philosophies, values and aspirations of ancient Greece and Rome; their amalgamation with Judaism and Christianity, and their further development and formation by the Latin, Germanic, Celtic and Nordic peoples).
Jadi, meskipun telah didominasi paham sekulerisme, tetapi faktor “Kristen” tetap menjadi salah satu unsur penting dalam peradaban Barat. Kondisi Kristen di Barat pun begitu beragam; mulai dari yang sangat liberal sampai yang sangat fundamentalis. Di Amerika Serikat, kaum Kristen fundamentalis ini dikenal juga sebagai kaum evangelis (misionaris). Mereka biasanya sangat fanatik dalam menyebarkan agamanya dan juga sangat kuat dalam memberikan dukungan kepada penjajahan Israel atas Palestina.
Mereka menolak perdamaian dengan Palestina dengan menyerahkan sebagian Tanah Palestina itu kepada bangsa non-Yahudi. Sebab, mereka percaya, wilayah itu termasuk “Tanah Yang Dijanjikan Tuhan” (The Promised Land). Karena itulah, mereka mendukung Presiden AS yang memberikan dukungan terhadap pendudukan Israel atas Tanah Palestina.
Di AS, kaum misionaris Kristen ini aktif mengadakan pertemuan dengan pelobi Israel untuk kepentingan mereka. Kelompok garis keras Kristen ini dikenal sebagai: “well-known evangelist preachers who are known for their support for Israel and their hawkish lines”. Yakni, kelompok misionaris Kristen yang dikenal luas sebagai pendukung Israel dan kelompok garis keras di Amerika.
Surat Kabar Haaretz (2 Mei 2003) menulis berita ini: “ Given that the right-wing Christian support for U.S. President George W. Bush is considered a crucial element for his re-election, Eilon's campaign could prove to be significant in the long run.”
Intinya, para pelobi Isreal itu mengancam George Walker Bush, jika masih meneruskan Roadmap perdamaian dengan Palestina, maka nasib-nya akan terancam pada pemilihan Presiden berikutnya, karena dukungan kelompok Kristen sayap kanan sangatlah signifikan terhadap Bush.
Lanjut baca,
