Bukan Sekadar Kuliah: Farros Halim dan Perjuangan Pendidikan Sejati

Bukan Sekadar Kuliah: Farros Halim dan Perjuangan Pendidikan Sejati

 

Farros Halim, seorang mahasiswa STID M Natsir, adalah salah satu dari 12 Gen Z yang berani mengambil jalur pendidikan yang berbeda. Saat masih di Pesantren At-Taqwa Depok, ia sudah terbiasa membaca buku, menulis, dan berpresentasi di depan umum.

Farros telah menulis dua makalah ilmiah saat masih bersekolah. Makalah pertamanya, yang ia tulis pada usia 16 tahun, berjudul "Perjuangan Ulama Indonesia dalam Menghadapi Sekularisasi Pendidikan Snouck Hurgronje Di Masa Kolonial". Makalah ini sempat dipresentasikan di beberapa tempat, termasuk di International Islamic University Malaysia. Dua tahun kemudian, ia kembali menulis makalah berjudul "Kriteria Maqbul dan Mardud Ilmu Hadits dan Relevansinya dalam Menerima Informasi di Era Post-Truth".

Selain itu, Farros juga memenangkan juara pertama dalam lomba Public Speaking Contest (PSC) kategori Bahasa Arab di At-Taqwa. Ia juga beberapa kali menjadi khatib Jumat. Salah satu khotbahnya yang berjudul "Buya Hamka: Pendidikan dan Pengajaran, Kunci Kebangkitan dan Keselamatan Bangsa Indonesia" mengutip Buya Hamka tentang pentingnya pendidikan sebagai jalan kemajuan bangsa.

Farros dan kawan-kawannya mewakili sekelompok Gen Z yang berani mendobrak tradisi dan memilih pendidikan ideal, meskipun program studi mereka mungkin dianggap tidak menjanjikan peluang kerja bergengsi. Artikel itu menyamakan perjuangan mereka dengan "Perang Badar," yang membutuhkan kesungguhan, kecerdasan, kebijakan, dan keikhlasan. Artikel tersebut menyimpulkan bahwa sukses tertinggi dalam pendidikan adalah menjadi orang yang berguna bagi sesama, dan menjadi guru atau dai pejuang kebenaran adalah tindakan yang mulia.

Disarikan dari artikel asli di: https://www.facebook.com/share/p/1JaK8Ee3a6/

 

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait