MENYIAPKAN RAMADHAN SEBAGAI PUNCAK PENDIDIKAN DIRI DAN BANGSA

MENYIAPKAN RAMADHAN  SEBAGAI PUNCAK PENDIDIKAN DIRI DAN BANGSA

 

Artikel ke-1.474

Oleh : Dr. Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia)

Kita semua, kaum muslim sangat paham dan yakin, bahwa Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia. Sejak memasuki bulan Rajab kaum muslim disunnahkan berdoa : Allahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya’baana wa ballighnaa Ramadhaana. Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah (umur) kami pada bulan Ramadhan.

Maka, kaum muslim biasanya menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam menyambut bulan Ramadhan. Di bulan inilah Allah memberi kesempatan hamba-Nya untuk menabung pahala amal sebanyak-banyaknya, agar di akhirat nanti, timbangan amal baik lebih banyak daripada timbangan amal jahat; agar  orang muslim tidak ‘muflis’ (bangkrut) amalnya.

Rasulullah saw menyebutkan adanya orang-orang muflis di hari kiamat. Yaitu orang-orang yang amal-amal baiknya habis dibagikan kepada orang lain. Orang seperti ini bangkrut karena semasa di dunia tidak menyelesaikan berbagai urusannya dengan orang lain, semisal masalah hutang, penyerobotan harta orang lain, penganiayaan, dan sebagainya.

Jadi, setiap muslim, sebaiknya memanfaatkan bulan Ramadhan untuk memperbanyak tabungan amal baik di akhirat, agar cukup bekal. Di bulan inilah, saatnya kita semua, baik rakyat maupun para pejabat, berhenti (beri’tikaf) bermaksiat ; berhenti korupsi, berhenti berbohong, berhenti menfitnah, berhenti mencaci-maki, berhenti menzalimi orang lain.

Sebaliknya, di bulan mulia ini, kita semua – rakyat dan pejabat – berjuang sekuat tenaga berbuat kebaikan. Yang kaya, silakan berinfaq sebanyak-banyaknya; yang berilmu silakan berbagi ilmu dan kebaikan ; yang bertenaga silakan berbuat apa saja yang baik. Amal kebaikan di bulan ini dilipatgandakan pahalanya. Rugi sekali jika tidak kita manfaatkan peluang bonus pahala besar-besaran yang ditawarkan oleh Yang Maha Kuasa.

Ramadhan adalah puncak pendidikan diri dan bangsa kita. Di bulan inilah, jiwa kita dilatih untuk jujur, sejujur-jujurnya. Ibadah puasa Ramadhan melatih jiwa kita untuk jujur, meskipun begitu mudah untuk membatalkan puasa. Tapi, jiwa tetap setia pada janji semula, berlapar dan dahaga, demi meraih derajat taqwa. Kita tidak mau berbohong dan menipu diri sendiri. Kita yakin, Allah melihat kita.

Inilah pendidikan jiwa yang sebenarnya. Inilah yang diserukan oleh Lagu Kebangsaa Kita : Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya ! Tak ada gunanya pencitraan di hadapan Allah, Tuhan Yang Maha Melihat dan Maha Kuasa.

Inilah puncak pendidikan diri dan bangsa kita sekaligus. Ibadah puasa sebulan penuh di bulan mulia, melatih jiwa dan raga kita menjadi insan mulia, insan bertaqwa, insan berakhlak mulia. Berawal dari menanamkan sikap kejujuran, lalu kedisiplinan dan kerja keras, untuk meraih derajat taqwa.

Lanjut baca,

 

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/menyiapkan-ramadhan--sebagai-puncak-pendidikan-diri-dan-bangsa 

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait