Artikel Terbaru ke-1.955
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada 17 Juli 1908, Mohammad Natsir dilahirkan. Bangsa Indonesia dan dunia internasional kemudian mengenalnya sebagai seorang negarawan, guru dan dai teladan. Tahun 2008, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Namanya harum di negara Jepang, Afrika, dan negara-negara Arab. Banyak penghargaan internasional diperolehnya.
Mohammad Natsir laksana mata air keteladanan yang terus mengalir. Pemikiran dan perjuangan Mohammad Natsir telah menginspirasi begitu banyak orang di berbagai negara. Tak heran, namanya kini diabadikan menjadi nama perguruan tinggi, rumah sakit, dan juga pondok pesantren.
Salah satu Perguruan Tinggi yang menggunakan nama Mohammad Natsir adalah Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir. Kampus ini didirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) tahun 1999.
Alhamdulillah, setelah 25 tahun berjalan, STID Mohammad Natsir makin terbukti sebagai salah satu Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia, berdasarkan kriteria: kampus ini semakin banyak menebar manfaat kepada umat Islam dan bangsa Indonesia.
Setelah 25 tahun, STID Mohammad Natsir telah meluluskan 1083 sarjana dakwah. Mereka kini tersebar di 32 provinsi. Sebanyak 69 persen aktif dalam struktur DDII seluruh Indonesia; dan 31 persen aktif berdakwah secara mandiri. Artinya, mereka menjadi insan-insan berguna bagi sesamanya!
STID Mohammad Natsir pun telah terbukti melahirkan puluhan cendekiwan dan pemimpin di berbagai lembaga dakwah dan pendidikan, bahkan di pemerintahan. Sebut saja, H. Satono -- Bupati Kabupaten Sambas -- yang banyak meraih prestasi. Ia merupakan salah satu Alumnus STID Mohammad Natsir.
Satono dapat menjadi salah satu role model, bahwa kontribusi dai tidak hanya di sektor keagamaan, bahwa dai juga dapat memberikan peranan penting dalam pembangunan negara di berbagai sektor penting. (https://stidnatsir.ac.id/2021/09/28/h-satono-s-sos-i-mh-dai-itu-kini-menjadi-bupati/)
Alumni STID Mohammad Natsir yang dikenal luas di seluruh Indonesia adalah Dr. Ujang Habibie. Kini, ia memimpin Bidang Pendidikan DDII. Puluhan alumni STID lainnya juga telah menyelesaikan studi doktoralnya dan aktif dalam berbagai aktivitas dakwah. Ratusan alumni menjadi pemimpin dan guru di pesantren dan sekolah-sekolah Islam. Beberapa menjadi pengusaha. Dan banyak yang aktif sebagai dai di seluruh pelosok Nusantara.
Karena itulah, berdasarkan kriteria al-Quran dan Sunnah, Kampus STID Mohammad Natsir sejatinya bisa dikatakan sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia. Sebab, kampus ini didirikan dan dikelola dengan semangat dan manajemen dakwah. Tujuannya hanya satu: melahirkan para dai atau guru pejuang yang melanjutkan tugas kenabian, yaitu Tilawah, Tazkiyah, dan Ta’lim di tengah masyarakat (Lihat: QS al-Jumuah: 2).
Lanjut baca,
116 TAHUN MOHAMMAD NATSIR, 25 TAHUN STID MOHAMMAD NATSIR (adianhusaini.id)