MASALAH BANGSA KIAN PELIK, PERINGATAN PAK NATSIR DAN KI HADJAR TERBUKTI

MASALAH BANGSA KIAN PELIK, PERINGATAN PAK NATSIR DAN KI HADJAR TERBUKTI

Artikel Terbaru ke-2.262

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Mohammad Natsir (1908-1993) dan Ki Hadjar Dewantara (1889-1959) adalah dua tokoh bangsa yang sudah lama mengingatkan akan bahaya besar yang dihadapi bangsa ini. Jika dicermati, menurut keduanya, akar masalah bangsa ini adalah kesalahan pendidikan. Bangsa ini salah didik, mengadopsi pendidikan Barat sekuler, yang akhirnya berujung kepada penyakit cinta dunia, individualisme, dan materialisme.

            Pada tanggal 17 Agustus 1951, Pak Natsir sudah menulis artikel yang mengingatkan akan bahaya perubahan sikap masyarakat. Sebelum merdeka, mereka cinta perjuangan dan pengorbanan. Setelah negara merdeka, sikap mereka berbalik. Mereka sibuk menunjukkan jasa-jasanya untuk minta imbalan.

            Pada tahun 1980-an, Pak Natsir semakin memahami kondisi bangsa yang semakin pelik. Ia mengingatkan, akar masalah bangsa kita adalah cinta dunia yang berlebihan. Kondisi ini semakin buruk ketika pendidikan kita menjadikan pencapaian materi sebagai indikator utama kesuksesan.

Sekolah dianggap bagus jika lulusannya sukses duniawi, banyak harta dan tinggi jabatannya. Iman, taqwa, dan akhlak mulia tidak dijadikan indikator kesuksesan utama. Visi akhirat disingkirkan. Dunia ini adalah tujuan utama. Di sini dan saat ini. Inilah sebenarnya, inti dari paham sekularisme.

Dalam buku Percakapan Antar Generasi, Pak Natsir menyatakan: ”Di negara kita, penyakit cinta dunia yang berlebihan itu merupakan gejala yang ”baru”… Tetapi,  gejala yang ”baru” ini, akhir-akhir ini terasa amat pesat perkembangannya, sehingga sudah menjadi wabah dalam masyarakat.”

            Ki Hadjar Dewantara pun mengingatkan hal senada. Tahun 1943 Ki Hadjar menyatakan, bahwa pendidikan Eropa sangat mengabaikan kecerdasan budi-pekerti. Akibatnya, timbullah penyakit intellektualisme yakni mendewakan angan-angan yang ujungnya muncul sikap “kemurkaan-diri”  atau individualisme dan “kemurkaan-benda” atau materialisme.

“Itulah yang menyebabkan hancurnya ketentraman dan kedamaian di dalam hidupnya masyarakat!” kata Ki Hadjar.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/masalah-bangsa-kian-pelik,--peringatan-pak-natsir-dan-ki-hadjar-terbukti

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait