Artikel ke-1.308
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada 30 September 2022 ini banyak organisasi dan lembaga Islam menyelenggarakan diskusi tentang PKI dan Komunisme. Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, misalnya, menyelenggarakan acara Kuliah Umum tentang peristiwa G30S-PKI bersama Hannibal WYW, seorang wartawan senior. Beberapa stasiun TV juga masih menayangkan film G30S-PKI.
Aktivitas untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI itu diharapkan memberikan manfaat besar kepada para mahasiswa dan para santri. Kegagalan kudeta PKI itu merupakan pertolongan Allah kepada umat Islam dan bangsa Indonesia.
Dalam acara Muktamar Ulama se-Indonesia di Palembang itu, Bung Hatta mengingatkan para ulama, bahwa perkembangan Komunisme di Indonesia, terutama dihasilkan melalui kerja keras mereka dan kondisi kemiskinan rakyat.
Peringatan Bung Hatta ini sangat penting. Bahwa, kader-kader PKI bekerja keras untuk meraih kemenangan. Tahun 1948, PKI memberontak di Madiun. Kekejaman mereka kepada rakyat luar biasa kejamnya. Tetapi, dalam pemilu 1955, PKI berhasil meraih suara besar dan menjadi pemenang keempat. Inilah salah satu keberhasilan propaganda PKI dalam merebut simpati rakyat.
Dalam Kuliah Umum di STID Mohammad Natsir, Hannibal mengingatkan adanya kolaborasi antara simpatisan PKI dengan penganut paham-paham sekularisme dan liberalisme, yang intinya adalah sama-sama membenci agama. Mereka inilah yang berusaha untuk menyingkirkan peran agama dalam kehidupan.
Untuk menghadapi komunisme, Bung Hatta mengajak agar ulama berusaha menegakkan keadilan Islam. Keadilan Islam itulah yang akan mengubur komunisme.
“Apabila berlaku keadilan Islam di Indonesia, maka dengan sendirinya Komunisme akan lenyap dari bumi Indonesia. Apabila berlaku keadilan Islam di bumi kita ini, tidak ada yang akan dituntut oleh Komunisme. Keadilan Islam adalah keadilan yang setinggi-tingginya, keadilan Ilahi. Keadilan Islam menumbuhkan rasa damai, rasa bahagia dan sejahtera,” demikian Bung Hatta, Sang Proklamator.
Menurut Prof. Syed Naquib al-Attas, keadilan akan tegak jika adab diterapkan. Menegakkan keadilan adalah salah satu ajaran pokok dalam Islam. Allah SWT memerintahkan: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Maidah: 8)
Allah mengingatkan, bahwa biasanya manusia bisa berlaku tidak adil karena kebencian atau ketidaksukaan terhadap seseorang. Kebencian bisa menghalangi seseorang berlaku tidak adil. Maka berlaku adillah, sebab adil itu dekat pada taqwa. Dalam Tafsir Jalalain, disebutkan, bahwa dalam menegakkan kebenaran Islam, maka umat Islam tetap harus berlaku kepada adil, meskipun kepada orang-orang kafir.
Lanjut baca,