DISERTASI ADAB TERBIT TEPAT WAKTU DI ERA CORONA

DISERTASI ADAB TERBIT TEPAT WAKTU DI ERA CORONA

Oleh: Dr. Adian Husaini(www.adianhusaini.id)           

            Di bulan Ramadhan 1441 H, YPI At-Taqwa Depok menerbitkan buku berjudul“Konsep Adab Syed Muhammad Naquib al-Attas dan Aplikasinya di Perguruan Tinggi”.  Buku ini hadir tepat waktu, di saat umat Islam masih didera wabah Corona. Bahkan, selama Ramadhan 1441 H, para santri, pelajar, mahasiswa masih dipaksa berada di rumah, mengarungi pendidikan sehari-hari bersama orang tua.

            Mengapa buku itu hadir tepat waktu? Sebab, buku itu mengingatkan kembali tentang hakikat pendidikan dalam Islam. Bahwa, elemen terpenting dalam pendidikan adalah penanaman adab dalam diri seseorang. Bahwa, adab harus didahulukan sebelum ilmu. Bahwa, adab adalah dua pertiganya agama Islam. Bahwa, akar krisis yang menimpa umat Islam adalah hilang adab.

            Karena itu, orang tualah yang sepatutnya memegang peran besar dalam proses pendidikan anaknya. Sebab, inti dari pendidikan adalah penanaman adab. Penanaman itu dilakukan dengan cara memberikan keteladanan, pembiasaan, dan penegakan aturan secara disiplin.

Buku ini merupakan disertasi doktor dari Dr. Muhammad Ardiansyah di Program Doktor Pendidikan Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor. Adalah Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas yang mengangkat pentingnya masalah adab di hadapan 330 ilmuwan Muslim yang hadir pada Konferensi Internasional Pendidikan Islam pertama tahun 1977 di Mekkah, Saudi Arabia. Ketika itu, Prof. al-Attas menyampaikan satu gagasan penting bagi dunia Islam. Bahwa, problem utama umat Islam saat ini adalah ‘hilang adab’ (loss of adab).

Melalui buku ini, Dr. Ardiansyah membuktikan gagasan Prof. Naquib al-Attas itu sangat penting dan sangat relevan dengan perkembangan umat Islam saat ini. Bahwa, konsep adab yang dirumuskan oleh Prof. al-Attas bersifat unik, penting, mendasar, dan aplikatif.

Al-Attas berhasil membuat rumusan konsep adab yang komprehensif. Tapi, lebih daripada itu, tetapi al-Attas juga membuktikan bahwa konsepnya bisa diterapkan di dunia pendidikan modern. Beliau telah menerapkan konsep itu pada dirinya dan pada institusi Pendidikan Tinggi yang didirikannya yaitu International Institute of Islamic Thought and Civilizatin (ISTAC).

Setelah ISTAC diambil alih dan Prof. al-Attas disingkirkan, konsep dan praktik pendidikan al-Attas itu kemudian diterapkan oleh para muridnya di beberapa negara. Bahkan, Syaikh Hamzah Yusuf di AS mengakui bahwa Zaytuna College yang didirikannya di AS juga mengikuti konsep adab Prof. al-Attas.

Dalam statusnya di media sosial, Hamza Yusuf menyatakan, bahwa ia sangat dipengaruhi oleh pemikiran Prof. al-Attas, khususnya pemahamannya tentang  krisis yang menimpa umat Islam dan cara untuk mengatasinya.

Kata Hamza Yusuf:  “I have been Muslim now for 42 years, I can say with a great deal of conviction that Syed Naquib al-Attas is probably the greatest influence on my understanding on the crisis in the Muslim world and also, of what needs to be done in order to heal that crisis.”

 Hamza Yusuf adalah presiden dan cofounder Zaytuna College, Amerika Serikat.  Ia pernah dinobatkan sebagai “the Western world’s most influential Islamic scholar”  dalam “The 500 Most Influential Muslims” (edited by John Esposito and Ibrahim Kalin, (2009).

Lanjut baca, 

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/disertasi-adab-terbit-tepat-waktu-di-era-corona

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar