Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Seorang pegiat paham liberalisme di Indonesia menulis: “Amerika Serikat adalah contoh negara sekular yang baik dan mempunyai kedudukan yang khusus di dunia dengan menawarkan kesempatan dan harapan bagi umat manusia untuk mengembangkan agama-agama.”
Tulisan itu termuat dalam pengantar buku berjudul Membela Kebebasan Beragama: Percakapan tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme, (Jakarta: LSAF dan Paramadina, 2010).
Tahun 2005, MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa paham Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme (Sipilis), bertentangan dengan ajaran Islam. Tapi, buku ini menolak fatwa MUI tersebut. Katanya, ketiga paham itu justru wajib dikembangkan di Indonesia dan menjadi prasyarat mutlak tegaknya demokrasi.
“Demokrasi tidak akan mampu berdiri tegak tanpa disangga dengan sekularisme, termasuk pluralisme dan liberalisme. Bahkan khusus sekularisme – yaitu pemisahan secara relatif agama dan negara – adalah salah satu faktor terpenting dalam membangun demokrasi dan civil society yang kuat,” tulis si aktivis liberal tersebut.
Katanya lagi, “Liberalismelah yang dapat menjaga dan mempertahankan kesehatan dan keseimbangan agama, karena berpikir liberal, rasional dan kritis merupakan sesuatu yang tidak dapat dinafikan bagi cita-cita dan kemajuan.”
Menurut dia, kebebasan beragama itu hanya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik jika ide sekularisme, liberalisme, dan pluralisme itu berkembang dengan baik juga di Indonesia. Kalau sekularismenya itu berjalan dengan buruk, misalnya negara terlalu ikut campur dalam urusan agama dan ikut terlibat dalam menilai suatu agama itu sesat atau menyimpang, dan atau melakukan suatu kasus diskriminasi agama, pada saat itulah sebenarnya negara tidak melindungi kebebasan beragama warga negaranya.
“Karena itu negara harusnya netral agama,” begitu tulis aktivis liberal.
*****
Begitulah pendapat orang liberal tentang kebebasan beragama dan peran negara. Logiskah pendapat itu? Mari kita simak kisah berikut ini.
lanjut baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/puasa-sukses,-liberalisme-bablas