INSYAALLAH, BANDUNG AKAN MENJADI LAUTAN DAI

INSYAALLAH, BANDUNG AKAN MENJADI LAUTAN DAI

Artikel ke-1.462

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            InsyaAllah, Kota Bandung akan menjadi “Lautan Dai”. Ahad (5/3/2023), Bandung mencatat satu sejarah baru. Di Aula Masjid Al-Furqan, kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), berkumpul ribuan dai. Mereka mendeklarasikan diri bergabung dalam satu organisasi dai bernama PERSADA (Persatuan Dai Dewan Da’wah).

            Organisasi Persada dibentuk pada tahun 2021, untuk menghimpun ribuan dai Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (Dewan Da’wah) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Sejak berdirinya, tahun 1967, Ketua Dewan Da’wah pertama, Mohammad Natsir melakukan program pelatihan dan pengiriman dai ke berbagai daerah.

            Tujuannya, disamping mengajar masyarakat tentang Islam dan membantu pemberdayaan masyarakat, para dai juga ditugaskan untuk membendung gerakan permurtadan. Mohammad Natsir menyebut,  ada tiga tantangan eksternal bagi umat Islam yang perlu detangani serius, yaitu sekulerisasi, kristenisasi, dan nativisasi. Secara internal, ia mengajak umat memberantas penyakit “cinta dunia” (hubbud-dunya).

            Sudah puluhan tahun, secara rutin, Dewan Da’wah mengirim dan membiayai pengiriman dai ke daerah-daerah. Ada sekitar 600 dai yang diberi insentif bulanan, baik oleh Dewan Da’wah pusat maupun daerah. Tapi, ada ribuan dai yang belum terhimpun dalam DewanDa’wah. Mereka inilah yang kemudian dihimpun dalam Persada.

            Dan, hari Ahad (5/3/2023) itu, Dewan Da’wah Provinsi Jawa Barat memulai gerakan besar ini dengan menghimpun para dai yang tersebar di berbagai daerah Jawa Barat. Dalam sembutan sebagai Ketua Umum Dewan Da’wah, saya menyampaikan, bahwa itu adalah peristiwa bersejarah dalam pergerakan dakwah di Indonesia.

            Ribuan orang itu datang dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Mereka hadir dengan kesadaran dan biaya sendiri. Saya tahu, banyak diantara mereka yang datang dalam kondisi kekurangan. Panitia pun berjuang sekuat tenaga menyiapkan tempat, akomodasi, dan konsumsi sekedarnya. Kursi yang dipesan sebanyak 800, tidak mencukupi. Sejumlah dai akhirnya duduk di lantai.

            Para dai yang dilantik kemudian mengucapkan ikrar, dibimbing oleh Ketua Dewan Da’wah Jawa Barat, Ust. Roinul Balad. Mereka berjanji untuk melaksanakan dakwah bil-hikmah, wal-mauidhatil hasanah, wal-mujadalah billatiy hiya ahsan. Mereka juga berjanji untuk berjuang menguatkan aqidah dan akhlaqul karimah, merekat ukhuwah, dan mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

            Dalam sembutannya secara virtual, Ketua Pembina Dewan Da’wah, Prof. KH Didin Hafidhuddin menyambut baik terbentuknya Persada dan mengajak para dai berjuang dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Sebab, dakwah adalah aktivitas yang sangat mulia. Jika umat tidak melaksanakan dakwah, maka Rasulullah saw menyebutkan akibatnya, yakni mereka akan dipimpin oleh orang-orang jahat dan doa orang-orang baik tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT.

            Kepada para dai Persada Jawa Barat, saya menyampaikan kembali tiga pesan penting Mohammad Natsir. Pertama, niat ikhlas dalam berdakwah. Kedua, para dai harus tahu “sekarang ini pukul berapa”. Dan ketiga, para dai harus senantiasa berbenteng di hati umat.     Inilah salah satu keistimewaan Dewan Da’wah. Dalam kunjungan ke lebih dari 20 provinsi, saya merasakan suasana keikhlasan dakwah.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/insyaallah,-bandung-akan-menjadi-lautan-dai

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait