Artikel Terbaru (ke-1.577)
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Beberapa hadits Rasulullah saw mengingatkan perlunya perhatian khusus terhadap masa muda. Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah akan bergeser kaki manusia pada hari Kiamat dari sisi Tuhannya, sampai ia ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia gunakan; tentang hartanya -- dari mana dia peroleh dan untuk apa dia gunakan -- dan tentang apa yang dia lakukan dengan ilmunya." (HR Tirmidzi).
Rasulullah saw juga mengingatkan, agar kita memanfaatkan masa muda untuk persiapan masa tua. Kata Nabi saw: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara. (1) Masa mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim).
Imam al-Ghazali sangat menekankan arti penting masa muda ini, sehingga jangan sampai berlalu sia-sia. Karena itulah, dalam Kitab Ayyuhal Walad, al-Ghazali menasehati muridnya agar lebih menfokuskan mencari ilmu yang bermanfaat. Yakni, ilmu yang dicari dengan niat yang ikhlas dan ilmu yang diamalkan.
Seorang yang bersungguh-sungguh mencari ilmu, pagi siang dan malam, tetapi dengan tujuan untuk meraih harta benda, mengejar kesenangan dunia, dan berlomba-lomba saling mengungguli antar kawan, maka ia termasuk orang yang malang. “Maka celakalah kamu, dan celakalah kamu! (fa-waylun laka tsumma waylun laka!)” tegas Imam al-Ghazali.
Sebaliknya, jika seorang mencari ilmu diniatkan untuk menghidupkan syariat Nabi Muhammad saw, mensucikan jiwa, dan menundukkan hawa nafsu, maka ia termasuk manusia beruntung.
“Maka, berbahagialah kamu, dan berbahagialah kamu!” (fa thuuba laka, tsumma thuuba laka),” begitu petuah Imam al-Ghazali, “Hiduplah kamu sesuka hatimu, tetapi ingatlah, kamu pasti akan mati! Cintailah siapa pun yang kamu cintai, tapi ingatlah kamu pasti akan berpisah dengan dia! Dan berbuatlah kamu sesuka hatimu, tetapi ingatlah bahwa kamu pasti akan menerima balasan yang setimpal!”
Disamping niat yang ikhlas, Imam al-Ghazali pun menekankan pentingnya ilmu untuk diamalkan. Kata Sang Imam: “Ilmu tanpa amal adalah gila, dan amal tanpa ilmu adalah sia-sia.” (al-‘ilmu bilaa ‘amal junuun, wal-‘amal bi ghayri ‘ilmin laa yakûn). Ingatlah, ilmu yang tidak menjauhkan seseorang dari maksiat dan tidak mengantarkan kepada ketaatan, tidak akan bisa membebaskan manusia dari siksa api neraka jahannam.
“Dan jika kamu tidak mengamalkan ilmumu di dunia ini dan tidak menyesali kelalaianmu di masa lalu, maka kamu akan berkata di akhirat nanti: Ya Allah kembalikanlah kami ke dunia, kami akan beramal shaleh (QS 32:12), maka kamu akan mendapatkan jawaban: Hai bodoh, bukankah kamu sudah datang dari dunia!” demikian antara lain nasehat Imam al-Ghazali kepada muridnya.
Lanjut baca,
JANGAN SIA-SIAKAN MASA MUDA CARI ILMU TAPI SALAH NIAT (adianhusaini.id)