KUNJUNGAN BERSEJARAH KE PESANTREN PERSIS BANGIL

KUNJUNGAN BERSEJARAH KE PESANTREN PERSIS BANGIL

Oleh: Dr. Adian Husaini

(www.adianhusaini.id)

Pada hari Jumat (2/12/2022), dalam perjalanan menuju Kota Banyuwangi, saya diminta mampir ke Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Sudah beberapa kali saya mengunjungi Bangil, ibu kota Kabupaten Pasuruan ini. Tetapi, baru hari itu, saya berkesempatan mengunjungi Pesantren Persis (Persatuan Islam), berdialog dengan pimpinan, guru, dan santrinya.

Bangunan fisik Pesantren Persis Bangil ini sangat klasik dan menawan. Berdiri tahun 1941, Pesantren ini telah mencapai umur 80 tahun. Pendirinya adalah Tuan A. Hassan, guru Mohammad Natsir. Menurut pimpinan pesantren, Pak Natsir pernah menjadi Ketua Yayasannya. Sebuah foto dikirim ke saya. Tampak, Pak Natsir sedang menyampaikan pidatonya di hadapan para santri di Bangil. 

Setelah melihat-lihat bangunan yang bersejarah – termasuk perpustakaan – saya diminta mengisi taushiyah untuk para santriwati. Kepada mereka saya menyampaikan pentingnya para santri memahami tujuan dan niat belajar di pesantren. Menjadi santri berbeda dengan menjadi pelajar biasa. 

Sebab, pesantren merupakan lembaga tafaqquh fid-diin dan juga lembaga iqamatud-ddin. Artinya, pesantren adalah untuk tempat untuk menekuni ilmu-ilmu agama dan untuk menyiapkan para pejuang penegak agama Islam. Karena itulah, jangan sampai para santri salah paham terhadap tujuan ‘nyantri’. 

Tujuan utama ‘nyantri’ adalah agar meraih ilmu yang bermanfaat. Yakni, ilmu yang diamalkan dan diajarkan. Untuk meraihnya, menurut Syekh al-Zarnuji, para pencari ilmu itu harus memiliki niat ikhlas dan beradab dalam belajar. 

Kepada para santriwati Persis Bangil itu, saya menekankan, agar mereka berniat dalam belajar untuk menjadi orang baik dan bermanfaat. Jangan sampai mencari ilmu hanya dengan motivasi keduniaan. Jangan sampai salah niat, yang berakibat sia-sia mencari ilmunya. Mungkin ia akan menjadi orang pintar. Tetapi, ilmunya tidak bermanfaat. Bahkan, bisa menjadi ilmu yang mudharat (membahayakan) orang lain. Na’udzubillah!

Lanjut baca,

(https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kunjungan-bersejarah-ke-pesantren-persis-bangil)

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar