RAKYAT SIAP DIAJAK HIDUP SUSAH, ASAL JIWANYA DISIAPKAN DAN ADA KEADILAN

RAKYAT SIAP DIAJAK HIDUP SUSAH,  ASAL JIWANYA DISIAPKAN DAN ADA KEADILAN

 

Artikel Terbaru ke-2.131

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Di berbagai media online mulai beredar banyak sekali berita tentang keresahan masyarakat akibat pengetatan anggaran belanda negara. Tentu saja, hal ini perlu segera diantisipasi oleh pemerintah agar keresahan itu tidak semakin mendalam dan meluas.

Sayang sekali jika itu terjadi. Sebab, ada survei yang menyebutkan, bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Kabinet Merah Putih sangat tinggi, mencapai 80 persen. Presiden Prabowo pun dalam berbagai kesempatan mengungkapkan tekadnya untuk memakmurkan rakyat Indonesia. Bahkan, presiden menyatakan, ia siap mati demi rakyat dan bangsa Indonesia.

 Komitmen Presiden Prabowo itu tidak kita ragukan. Ia memiliki track record yang panjang tentang komitmen kebangsaannya. Tapi, Presiden tidak bekerja sendiri. Ia memiliki kabinet. Presiden pun harus mampu memadukan irama kerja para aparatnya, dari pusat sampai daerah, agar tujuan mulia membawa kemakmuran bangsa itu bisa diwujudkan.

Tidak diragukan lagi, salah satu masalah terbesar dihadapi semua pemimpin Indonesia adalah mentalitas dan profesionalitas para aparatur pemerintah. Presiden Prabowo sudah mengancam, siapa saja yang menghalangi perjuangan memakmurkan rakyat itu, akan disingkirkan. Tegas dan jelas! Kita pun berdoa, agar program-program Kabinet Merah Putih yang baik akan meraih sukses dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ini pengalaman lalu. Patut dijadikan pelajaran berharga. Di zaman Menteri Pendidikan Prof. Dr. Muhammad Nuh, ada kebijakan tidak boleh membayar uang masuk SD negeri. Jual buku di sekolah juga tidak dibolehkan. Tapi, di lapangan, kebijakan itu bisa “diakali”. Ada saja cara untuk menarik bayaran sekolah. Jual bukunya dilakukan tidak di sekolah, tetapi di rumah yang tak jauh di SD itu.

Melihat besarnya tantangan pemerintahan Presiden Prabowo saat ini, khususnya dalam bidang ekonomi, maka rakyat bisa memaklumi jika dilakukan penghematan besar-besaran di berbagai bidang. Rakyat akan memahami dan menerima kebijakan yang pahit itu, jika jiwa rakyat sudah disiapkan. Bahwa, sebagaimana Presiden Prabowo, rakyat pun cinta tanah air dan siap berkorban untuk kebaikan bangsa dan negara.

Penanaman jiwa pengorbanan itulah yang perlu dilakukan dengan serius oleh pemerintah. Inilah penerapan dari lagu Indonesia Raya: Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya! Rakyat suka berkorban untuk masyarakat dan bangsanya jika hatinya bersih dan melahirkan akhlak mulia. Negeri ini merupakan amanah dari para ulama dan para tokoh pendiri bangsa, agar diperbaiki terus-menerus sehingga menjadi negeri yang adil dan makmur dalam naungan ridho Allah SWT.

Hati yang ikhlas dan cinta pengorbanan itu pastilah lahir dari proses tazkiyatun nafs (pensucian jiwa). Pensucian atau pembangunan jiwa harusnya menjadi kurikulum inti pendidikan kita. Imam al-Ghazali dalam Kitabnya Bidayatul Hidayah menyebutkan bahwa salah satu ciri “ilmu yang bermanfaat” adalah menguatkan kecintaan seseorang kepada akhirat dan memperkecil kecintaan kepada dunia.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/rakyat-siap-diajak-hidup-susah,--asal-jiwanya-disiapkan-dan-ada-keadilan

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait