“SEMANGAT PERANG BADAR” DALAM PENDIDIKAN TINGGI

“SEMANGAT PERANG BADAR” DALAM PENDIDIKAN TINGGI

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Dalam kitab Sirah Nabawiyah ar-Rahiq al-Makhtum, karya Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, diceritakan bahwa dalam Perang Badar, Rasulullah saw tidak henti-hentinya berdoa dengan sangat khusyu’: “Ya Allah, penuhilah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, aku memohon kepadamu!”

            Saat peperangan mencapai puncaknya, beliau berdoa: “Ya Allah, jika pasukan ini hancur hari ini, maka Engkau tidak akan disembah lagi…”

            Perang Badar adalah salah satu peristiwa penting yang dialami oleh Rasulullah saw dan kaum Muslimin.  Perang ini terjadi di bulan Ramadhan, dengan kekuatan pasukan yang sangat tidak berimbang.  Jumlah pasukan Quraisy sekitar 1000 orang, dengan 100 pasukan berkuda dan 700 onta. Mereka dilengkapi dengan aneka makanan dan wanita-wanita penghibur. Sementara jumlah pasukan Islam hanya sekitar 315 orang, dengan perlengkapan yang sangat terbatas. Pasukan Islam dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad saw, dengan kendaraan perang hanya satu atau dua ekor kuda.

Sepanjang  peperangan, disamping terus memimpin dan mengorbarkan semangat juang kaum Muslimin, Nabi Muhammad saw juga tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah SWT bagi kemenangan Muslim dan kehancuran pasukan Quraisy. Akhirnya, dengan pertolongan Allah, kaum Muslimin berhasil meraih kemenangan dalam perang yang sangat menentukan itu. Kesungguhan, keteguhan iman, jitunya strategi yang diterapkan oleh Rasulullah saw, serta ‘ketergatungan’ dan ‘kepasrahan’ hanya kepada Allah SWT menjadi penentu kemenangan kaum Muslim.

Kemenangan umat Islam dalam Perang Badar itu dipilih Allah terjadi di bulan Ramadhan; bulan kemenangan. Di bulan ini juga terjadi peristiwa Futuh Makah (Pembebasan Kota Mekkah) oleh kaum Muslimin. Rasulullah saw yang memimpin langsung pembebasan ini kemudian memberikan ampunan massal untuk penduduk Mekkah, kecuali kepada beberapa orang yang masuk ‘daftar hitam’. Tidak ada pembantaian massal seperti biasa dilakukan oleh penguasa-penguasa lain ketika menaklukkan satu negeri, ketika itu. Tidak ada banjir darah di kota Mekkah. Padahal, selama berpuluh tahun kaum kafir Quraisy telah melakukan berbagai tindakan yang sangat keji kepada Rasulullah saw dan kaum Muslimin. ‘’Pergilah kalian, sekarang kalian bebas,’’ kata Rasulullah saw kepada kaum Quraisy.

Kemenangan adalah anugerah Allah. Pertolongan Allah akan datang ketika kaum Muslim memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Allah berupa keimanan yang kokoh, kesungguhan, kerja keras,  professionalitas, ketawakkalan

lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/semangat-perang-badardalam-pendidikan-tinggi

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar