25 TAHUN PERGURUAN AT-TAQWA DEPOK: BERAWAL DARI SEORANG IBU

25 TAHUN PERGURUAN AT-TAQWA DEPOK:  BERAWAL DARI SEORANG IBU

 

 

Artikel ke-1.416

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Hari Selasa (17/1/2023), Yayasan Pendidikan Islam (YPI) At-Taqwa Depok, menggelar acara spesial: “Tasyakkur dan Peluncuran Logo 25 Tahun Perguruan At-Taqwa Depok.” Tempatnya di Pesantren At-Taqwa, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

            Acara Tasyakkkur ini sangat istimewa dan spesial.  Tanpa terasa Perguruan At-Taqwa telah berumur seperempat abad; satu perjalanan cukup panjang, dan menunjukkan perkembangan yang terus meningkat. Mungkin, banyak yang telah mengenal Perguruan At-Taqwa Depok dari Pesantren At-Taqwa Depok (www.attaqwa.id).

            Pesantren At-Taqwa Depok telah meluluskan dua angkatan dan kini lebih dikenal sebagai pesantren adab dan pemikiran Islam. Sejumlah alumninya telah meramaikan dunia intelektual tanah air dengan menerbitkan buku dan menulis ratusan artikel. (https://jernih.co/potpourri/beradab-dan-berkarya-di-usia-belia/;

https://yunandracenter.com/pesantren-at-taqwa-depok-pesantren-adab-shoul-lim-al-islam-pristac-atco/).

Sebenarnya, Pesantren At-Taqwa Depok ini berawal dari sebuah pengajian al-Quran di sebuah rumah seluas 80 meter pesegi, di Komplek Timah Depok. Cerita ini dipaparkan oleh Ibu Megawati, ketua YPI At-Taqwa, kepada para hadirin dalam acara Tasyakkur 25 Tahun Perguruan At-Taqwa.

Awalnya, tahun 1998, dimulailah pengajian al-Quran bernama Taman Pendidikan al-Quran (TPA) At-Taqwa. Meskipun kuliah di Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, sejak menjadi mahasiswa, Megawati sudah terbiasa mengajar mengaji. Pernah juga kuliah singkat di Peguruan Al-Hikmah Mampang, Jakarta Selatan.

Karena itulah, setelah menikah pun, ia tetap melanjutkan pengajian al-Quran di rumah. Mengajar mengaji adalah amal ibadah yang mulia dan perjuangan yang sangat strategis. Nabi saw berpesan: “khairukum man ta’allamal Quran wa-‘allamahu”, sebaik-baik kamu adalah yang belajar al-Quran dan mengamalkannya!”

Tidak perlu bekerja di luar rumah. Sebab, perjuangan harus dimulai dari kecil, kapan saja dan dimana saja, perjuangan bisa dimulai, maka mulailah! TPA At-Taqwa ini berawal dari beberapa anak yang mengaji rutin di rumah. Dari waktu kewaktu, jumlah murid TPA semakin banyak, mencapai 40-an anak.

Maka, tahun 2000, atas permintaan masyarakat, Ibu Megawati mendirikan TK At-Taqwa, sebagai lembaga pendidikan formal.  Pendiri dan Kepala TK At-Taqwa selama beberapa tahun adalah Ibu Megawati, yang di kemudian tahun menyelesaikan S1 dan S2-nya dalam bidang pendidikan, sambil mengasuh dan mendidik tujuh orang anak.

Meskipun berlokasi di rumah, TK At-Taqwa pernah mendapat akreditasi A dan kemudian berubah menjadi B, karena dinilai tidak mencukupi kriteria ideal lahan TK. Menurut Megawati, TK yang dikelolanya berprinsip menjadi TK terbaik, dengan biaya murah. Yang tidak mampu pun bisa bersekolah. Jumlah murid terus bertambah sampai menjadi sekitar 100 anak. Hingga kini, lulusannya telah mencapai 1000 lebih.

“Awalnya SPP hanya Rp 10.000 per bulan, dan uang masuk hanya Rp 75 ribu, dengan tiap murid mendapat 3 pasang seragam sekolah,” papar Ibu Megawati.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/25-tahun-perguruan-at-taqwa-depok:--berawal-dari-seorang-ibu

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait