Artikel ke-1.456
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada hari Ahad (26/2/2023), saya menghadiri tiga acara penting. Pertama, Tabligh Akbar dalam rangka Tasyakkur 56 Tahun Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia oleh Ust. Adi Hidayat. Ketua, Sidang Pleno dan penutupan Rakornas Dewan Da’wah tahun 2023. Ketiga, mengisi kajian bulanan di Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur.
Di hadapan ribuan pengurus, dai, dan jamaah Dewan Da’wah yang memenuhi area Pusdiklat Dewan Da’wah, Ust. Adi Hidayat memberikan taushiyah yang sangat bermakna. Intinya, mengajak para dai untuk meneladani dakwah Nabi dengan terus meningkatkan kualitas iman, ilmu, ibadah, dan akhlak pada dai. Dan itu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Ust. Adi Hidayat menceritakan pengalamannya sejak kecil berinteraksi dengan tokoh dan dai-dai Dewan Da’wah. Pamannya adalah pendiri dan tokoh Dewan Da’wah Banten. Sejak kecil ia sudah diajak keliling pamannya, mengenal para dai dan masjid-masjid yang dibangun Dewan Da’wah. “Saya mengenal betul keikhlasan dai-dai Dewan Da’wah,” ujarnya.
Umat Islam Indonesia sangat patut bersyukur, bahwa di zaman yang penuh kekacauan ilmu dan pemikiran, Allah hadirkan seorang ulama muda seperti Ust. Adi Hidayat. Acara Tabligh Akbar di Masjid Pusdiklat Dewan Da’wah Bekasi itu merupakan kali kedua saya berjumpa langsung dengan Ust. Adi Hidayat. Sebelumnya, saya dan beberapa pimpinan Dewan Da’wah sudah berjumpa di masjidnya.
Kuliah subuh di Pusdiklat Dewan Da’wah itu dihadiri ribuan jamaah. Padahal, hujan ringan terus mengguyur. Masjid dan Aula Dewan Da’wah dijejali jamaah. Banyak yang diantaranya harus rela berdiri. Saat memberi kata pengantar, saya katakan: “InsyaAllah yang berdiri mendapatkan pahala lebih banyak.”
Ceramah Ust. Adi Hidayat berlangsung sekitar 2 jam. Selama itu pula saya duduk di kursi, tanpa bersandar. Alhamdulillah, saya kuat dan tidak lelah. Biasanya, duduk satu jam saja tanpa bersandar, sudah berat. Tapi, rasa lelah dan pegal itu tak terasa karena mendengar kata-kata bijak yang menyentuh hati dan pikiran.
Ceramah Ust. Adi Hidayat – selain berisi keilmuan yang mendalam – juga disampaikan dengan retorika yang menawan. Dan yang lebih penting, untaian kata-kata bermakna itu terasa keluar dari hati. Apa yang keluar dari hati, insyaAllah, akan sampai ke hati pula. (Ceramah Ust. Adi Hidayat di Pusdiklat Dewan Da’wah, 26 Februari 2023, dapat disimak dalam channel berikut ini: https://youtu.be/a5iliSBqxqU).
Umat Islam sudah mengenal keistimewaan Ust. Adi Hidayat adalah pada kekuatan hafalannya. Bukan hanya tentang ayat-ayat al-Quran, hadits Nabi, dan syair-syair Arab, tetapi juga data sejarah. Termasuk tentang sejarah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Ia hafal nama-nama seluruh ketua Dewan Da’wah, sampai gelar-gelarnya, mulai berdirinya tahun 1967, sampai 2023.
Sejak tahun 1967, Dewan Da’wah telah dipimpin 9 orang, yaitu: Dr. (HC) Mohammad Natsir, Prof. Dr. HM Rasjidi, Dr. Anwar Harjono, KH Affandi Ridwan, HM Cholil Badawi, H. Hussein Umar, H. Syuhada Bahri, H. Mohammad Siddiq, dan Dr. Adian Husaini.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/belajar-dari-sosok-ustadz-adi-hidayat