Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Di era kebebasan informasi, kecermatan dalam membaca buku atau menerima informasi tentang agama-agama sangat diperlukan. Sebab, tidak sedikit buku tentang agama-agama yang isinya keliru dan menyimpang dari kebenaran.
Misalnya, satu buku berjudul: ”Ensiklopedi Islam untuk Pelajar”. Buku ini mencantumkan nama-nama ilmuwan terkenal di jajaran penulisnya. Juga, ada rekomendasi dari dua orang menteri.
Namun, isinya patut dicermati. Misalnya, dalam hal agama (Jilid I, hal.23), dikatakan bahwa ada teori lain tentang agama yang menyatakan, bahwa agama asli dan tertua adalah monoteisme, yang berasal dari wahyu Tuhan. Sejak zaman Nabi Adam AS, manusia telah menganut monoteisme. Dinamisme, animisme, totemisme, politeisme, dan bentuk lainnya adalah penyelewengan dari monoteisme. Teori monoteisme ini dianut oleh umat Yahudi, Kristen, dan Islam.
Jadi, dalam ketegorisasi tersebut, agama Yahudi, Kristen dan Islam dimasukkan dalam ketogori agama monoteis. Pada halaman yang sama juga ditulis: ”Sikh bisa disebut agama sinkretik karena didirikan untuk memadukan ajaan Hindu dan Islam.” Tetapi pada Jilid V hal. 93 ditulis: ”Salah satu agama monoteisme yang menggabungkan unsur-unsur Hindu dan Islam adalah Sikh.” Jadi, ada kerancuan, karena agama Sikh juga disebut agama monoteis.
Pada Jilid I hal. 22, diuraikan teori yang membagi agama ke dalam dua kelompok, yaitu agama samawi (agama langit) dan agama ardi (agama bumi). Agama samawi adalah agama yang diwahyukan oleh Tuhan, sedangkan agama ardi adalah agama hasil pemikiran manusia. Agama samawi disebut pula ”agama wahyu” dan agama ardi disebut pula ”agama alamiah”. Disebutkan dalam buku ini, bahwa umumnya kaum muslim memandang bahwa agama samawi adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. Adapun agama ardi meliputi antara lain Hindu, Buddha, Konfusianisme, dan Taoisme.
Lalu, pada Jilid I hal. 25 diuraikan lagi tentang makna ’agama langit’, bahwa: ”Setiap agama yang memiliki kitab dapat dianggap sebagai ”agama langit” (samawi), dan penganutnya adalah ahlulkitab. Islam juga memiliki kitab (Al-Qur’an), namun tidak termasuk ahlulkitab dalam pengertian itu. Menurut para mufassir, ahlul kitab meliputi kaum Yahudi, Nasrani, Majusi (Zoroaster), dan Sabi’in (pengikut mistik Plato). Kini sebutan ahlulkitab diperluas hingga mencakup Hindu, Budha, Taoisme, dan Kong Hu Cu.
Ini mendasari pemikiran Islam tentang kebebasan beragama, sekaligus dukungan atas pluralisme agama. Dari segi akidah, penganut agama selain ahlulkitab adalah musyrik.”
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/berhati-hatilah-membaca-buku-tentang-agama-agama