Oleh: Bana Fatahillah (Guru Pesantren At-Taqwa Depok)
Rinranda Nilthep atau yang akrab disapa Lyn adalah anak yang super jenius. Berbagai kejuaraan olimpiade ia sabet dan menangkan. Prestasinya di sekolah tidak pernah tidak nomor satu, alias pasti ranking pertama. Sebagai anak dari ayah yang berprofesi sebagai guru, Lyn selalu membuat ayahnya bangga dengan prestasi yang ia raih.
Suatu hari, Lyn dipindahkan oleh ayahnya dari sekolah lamanya. Meski berat hati, Lyn harus menerimanya, sebab ia tau ayahnya sedang mengalami krisis ekonomi saat itu. Tak butuh pikir panjang, setelah melihat kejeniusan beserta deretan prestasinya, pihak sekolah langsung menerima Lyn sebagai murid dengan menggratiskan biaya sekolah Lyn. Bahkan ia diberikan beasiswa studi di Singapura setelah lulus.
Di sekolah inilah banyak terjadi perubahan pada sosok Lyn. Perubahannya terlihat drastis saat ia berteman dengan Grace, salah satu perempuan di kelasnya. Karena tak tega melihat Grace frustasi mengerjakan matematika, ia pun memberikan contekan padanya tatkala ulangan berlangsung.
Ternyata Grace tidak bisa menjaga rahasia contekan ini. Pacarnya, Pat, mengetahui hal tersebut, dan bahkan memberikan masukan serta usulan untuk membisniskan ‘potensi’ yang ia miliki. Pat menyarankan agar Lyn dapat memberikan contekan kepada sejumlah murid, dengan syarat ia harus membayar sejumlah 1,2 juta untuk setiap contekan. Awalnya Lyn ragu. Namun setelah mempertimbangkan keadaan ekonomi keluarganya, Lyn pun mengiyakannya.
Dagangan ini pun laris manis dan berhasil, sampai Bank, sosok laki-laki yang menjadi rival Lyn di sekolah yang mempunyai kepintaran sama dengannya, mengadukan kecurangan ini ke pihak sekolah. Beasiswa Lyn pun ditarik, dan kepergiannya ke Singapura pun sirna. Ayahnya kecewa dan menyuruh Lyn mengembalikan semua uang milik temannya.
Singkat cerita, Grace diminta orang tua pacarnya untuk dapat membantu Pat lulus dalam ujian beasiswa Luar Negri bernama STIC. Mereka menganggap Grace-lah yang telah mengajari Pat sehingga lulus. Padahal tidak. Itu adalah usaha Lyn. Tanpa pikir panjang, dimintalah Lyn untuk melakukan kecurangan untuk kesekian kalinya dengan cara yang amat licik.
Grace berani bayar berapapun asalkan ia dan pacarnya dapat lulus dalam ujian ini.
Grace dan pacarnya tidak mau tahu. Apapun caranya, ia harus lulus dalam ujian ini. Ia tidak memikirkan nasib Lyn jika tertangkap berbuat licik. Yang penting, dalam benak dua orang itu, mereka harus dapat nilai baik dan lulus dalam ujian STIC. Berkat Lyn, mereka pun akhirnya lulus dengan nilai yang amat baik. Meski di balik kesuksesan itu terdapat penderitaan yang dialami oleh Lyn.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/film-bad-genius-dan-kondisi-pendidikan-kita