Artikel Terbaru ke-2.002
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
“Sekarang pergilah dan kalahkanlah Amalek, dan hancurkan semua yang mereka punyai, dan jangan sisakan mereka, bunuhlah semua laki-laki dan perempuan, bayi dan anak-anak yang masih menyusu, sapi-sapi jantan dan domba-domba, unta-unta dan keledai.” (I Samuel, 15:3).
*****
Situs mediadakwah.id (30/9/2024), menulis satu berita dengan judul: “Netanyahu Kutip Taurat untuk Membenarkan Kejahatan Perang Israel.” Disebutkan, bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sekali lagi merujuk pada teks-teks Alkitab untuk membela kejahatan perang Israel yang terus berlanjut di Palestina, Lebanon, dan Yaman. Ia pun bersumpah untuk membentuk kembali lanskap strategis Timur Tengah.
Dalam konferensi pers dengan menteri kabinet yang baru diangkat Gideon Sa’ar, Netanyahu menyatakan, “Seperti yang tertulis dalam Taurat, saya akan mengejar musuh-musuh saya dan menghancurkan mereka.”
Netanyahu menekankan bahwa Israel secara sistematis menargetkan kepemimpinan Hizbullah dan berupaya mengubah dinamika kekuatan di kawasan tersebut. Ia menyarankan bahwa pergeseran keseimbangan kekuatan dapat mengarah pada aliansi baru, dengan menyatakan, “Ketika Israel menang, peluang baru untuk kemitraan regional muncul.”
Ia juga membanggakan serangan Israel yang terus berlanjut, dengan mengklaim keberhasilan di berbagai medan: “Kami bertempur di tujuh medan. Kami telah menghancurkan Hamas di Gaza, menyerang Hizbullah, dan baru sejam yang lalu, kami menyerang Houthi di Yaman.”
Ini bukan pertama kalinya Netanyahu menggunakan teks-teks keagamaan untuk membenarkan kejahatan perang. Pada tanggal 25 Oktober 2023, dalam pidato yang disiarkan di televisi, ia merujuk pada “Nubuat Yesaya” saat membahas serangan Israel di Gaza. Ia menyatakan, “Kami adalah anak-anak terang, dan mereka adalah anak-anak kegelapan. Terang akan menang atas kegelapan.”
Netanyahu berjanji untuk memenuhi nubuat Yesaya, dengan mengatakan, “Kamu tidak akan lagi mendengar kehancuran di negerimu. Kami akan menghormati rakyat kami dan berjuang bersama sampai kemenangan diraih.”
Ia juga mengutip bagian Alkitab lainnya, yang merujuk pada suku Amalek, suku nomaden yang menurut tradisi Yahudi melambangkan kejahatan. “Ingatlah apa yang dilakukan Amalek kepadamu,” kata Netanyahu, mengutip Kitab Taurat. “Kami ingat, dan kami berjuang dengan tentara dan pasukan pemberani kami di Gaza dan sekitarnya.”
Lanjut baca,