Artikel ke-1.461
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Alhamdulillah, pada awal tahun 2023, buku “Pendidikan Islam Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara Adidaya 2045”, telah terbit kembali, untuk cetakan kelima. Tentu saja, ini kabar yang menggembirakan. Di era serba digital, masih banyak diantara umat Islam yang berminat membaca buku.
Apalagi, ini buku serius. Buku ini merupakan panduan bagi orang tua dan guru untuk menyusun peta jalan pendidikan bagi anak-anak, murid-murid, atau para santrinya. Dengan memahami buku ini, InsyaAllah akan tergambar peta jalan kebangkitan umat dan bangsa Indonesia, melalui kelahiran satu generasi gemilang.
Melahirkan generasi gemilang ibarat menanam padi atau tanaman lain. Meskipun secara genetis seorang santri atau pelajar memiliki gen unggul, tetap saja ia harus menjalani proses pendidikan yang ideal. Nah, proses pendidikan ideal itu cukup tergambar dalam buku ini.
Sudah sepatutnya, umat Islam Indonesia melakukan evaluasi serius; mengkaji konsep-konsep ideal untuk kebangkitan umat dan bangsa. Lalu, ujilah konsep ideal itu, dengan cara mendiskuskan dengan berbagai pihak. Inilah tawaran terbuka untuk mewujudkan kebangkitan umat dan bangsa, agar menjadi umat terbaik (khaira ummah).
Selanjutnya, umat terbaik (ummatan wasatha) inilah yang akan berjuang mewujudkan Indonesia menjadi negara hebat, negara terbaik, yang mampu menjadi teladan bagi umat manusia. Al-Quran dan Sunnah perlu diperjuangkan oleh manusia-manusia terbaik, yang merupakan produk pendidikan terbaik.
Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah saw, dalam membangun masyarakat ideal, sebagai embrio satu peradaban tinggi di Madinah. Yang diwariskan oleh Rasulullah saw bukan hanya al-Quran dan Sunnah, tetapi juga satu generasi terbaik; satu generasi yang mampu mengkonseptualkan, menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai al-Quran dan Sunnah dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
Saat ini ada sejumlah kalangan umat Islam yang berkeinginan berjuang dalam bidang politik – baik secara parlementer atau non-parlementer – untuk mewujudkan masyarakat dan bangsa yang unggul. Bahkan, ada yang berkeinginan dan mengajak masyarakat untuk menyatukan umat Islam seluruh dunia ke dalam satu kepemimpinan global.
Niat dan usaha itu, insyaAllah, merupakan satu perjuangan yang baik, selama didasari dengan niat ikhlas dan dilakukan dengan cara-cara yang baik. Tetapi, semua cita-cita dan upaya yang hebat itu tak akan mencapai hasil yang baik, selama konsepnya tidak tepat dan kualitas SDM para pejuangnya tidak memenuhi syarat ideal, secara jiwa, raga, dan harta.
Ibaratnya, seorang yang sedang mengidap penyakit kanker dan kondisinya terus melemah, harus sadar bahwa ia sedang dalam kondisi sakit. Prioritasnya adalah pengobatan dirinya agar sembuh dan segera menjadi kuat untuk beraktivitas kembali. Kondisi sakitnya akan semakin parah, jika ia tidak berusaha untuk menyembuhkan sakitnya, dan terus berangan-angan mencapai cita-cita besar, dengan melakukan pekerjaan berat.
Lanjut baca,