Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada 27 Oktober 2014, saya mendapatkan kesempatan menyampaikan presentasi hasil penelitian saya tentang "Konsep Adab Syed Muhammad Naquib al-Attas" dalam satu Seminar di Center for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization – Universiti Teknologi Malaysia (CASIS-UTM). Saat ini, namanya menjadi RZS (Raja Zarith Sofiah) CASIS-UTM.
Saat itu, hadir sejumlah dosen dan mahasiswa CASIS-UTM. Seminar dipimpin oleh pengasas dan Direktur CASIS-UTM Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud. Ada rombongan Rektor, dosen dan mahasiswa pasca sarjana Universitas Negeri Malang (UIN) Malang yang dijadwalkan hadir dalam seminar tersebut akhirnya terlambat karena problem transportasi dari Johor ke Kuala Lumpur.
Hari itu adalah akhir penelitian saya selama tiga bulan di RZS CASIS-UTM. Atas jasa baik dari Prof. Wan Mohd Nor, saya diberi kesempatan melaksanakan penelitian tentang "konsep adab". Selama tiga bulan di Kuala Lumpur, saya menelaah ulang, merenungkan, dan mendiskusikan dengan berbagai ulama dan pakar tentang makna konsep "adab" dan "ta'dib" yang pernah disampaikan oleh Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas dalam Konferensi Internasional Pendidikan Islam di Mekkah tahun 1977. Prof. al-Attas sangat konsisten dengan teorinya, bahwa akar persoalan umat Islam saat ini adalah "hilang adab" atau "loss of adab".
Selama penelitian di RZS CASIS-UTM itu, saya berpuluh kali mendapat penjelasan dari Prof. Wan Mohd Nor dan dua kali berjumpa dengan Prof. Naquib al-Attas. Yang banyak saya pelajari adalah bagaimana Prof. Wan Mohd Nor memahami pemikiran Prof. Naquib al-Attas tentang pendidikan dan cara menerapkannya di ISTAC dan kemudian di RZS CASIS-UTM. Hal itu bukan perkara mudah, sebab ISTAC dan RZS CASIS-UTM berada dalam satu institusi pendidikan formal yang berdiri dan berjalan berdasarkan pemikiran Perguruan Tinggi pada umumnya.
Juga, selama penelitian itu, saya berkesempatan berdiskusi dengan para dosen RZS CASIS-UTM. Dan tentu saja, saya sempat membaca kembali dan merenungkan tulisan-tulisan Prof. Naquib al-Attas tentang adab. Hal itu sangat susah saya lakukan di Indonesia, karena berbagai kesibukan, khususnya sebagai Ketua Program Doktor Pendidikan Islam di Universtas Ibn Khaldun Bogor.
Lanjut baca,