Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Lailatul Qadar (Malam Qadar) adalah malam puncak kemuliaan di bulan Ramadhan. Ada yang menyebut itu di malam 17 Ramadhan. Tapi, banyak ulama menjelaskan, Lailatul Qadar itu biasanya jatuh pada malam-malam ganjil pada 10 Hari terakhir bulan Ramadhan.
Selain amal ibadah dinilai setara dengan 1000 bulan, di malam Qadar juga dilakukan peninjauan atas taqdir seseorang. Karena itu, Lailatul Qadar memang seyogyanya diisi dengan ibadah, semaksimal mungkin. Shalat, tadarrus al-Quran, thalabul ilmi, dan sebagainya. Jangan lupakan: berdoa! Sebab, doalah yang bisa mengubah taqdir seseorang.
Rasulullah saw bersabda: “Laa yaruddu al-qadhaa’a illaa ad-du’a, wa la yaziidu fil umri illaa al-birru.” (Tidak ada yang dapat menolak taqdir kecuali doa. Dan tidak ada yang dapat memperpanjang umur selain amal kebaikan). (HR at-Tirmidzi)
Maka, di malam qadar inilah kesempatan yang sangat berharga untuk berdoa. Kita doakan diri dan keluarga kita, umat kita, bangsa kita, dan juga kaum muslimin semuanya. Inilah saat yang istimewa untuk memohon kepada Allah SWT agar musibah virus Corona ini menyadarkan diri dan para pemimpin kita, dan semoga musibah ini segera diangkat oleh Allah SWT.
Mengingat begitu tingginya nilai pahala yang dijanjikan di malam qadar ini, bisa dikatakan, Lailatul Qadar adalah puncak pendidikan jiwa manusia, jiwa kita semua. Inilah kesempatan kita mempercepat “langkah kita” untuk mendekat kepada Allah SWT. Semakin dekat dengan Allah, kita semakin dikasihi oleh Allah. Para kekasih Allah itu – yakni orang-orang yang bertaqwa -- dijanjikan kehidupan bahagia di dunia dan akhirat.
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (QS Yunus (10): 62-64).
Jadi, begitulah kebahagiaan hidup – dunia akhirat – yang dialami oleh para kekasih Allah. Yakni, orang-orang yang bertaqwa, yang senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ini yang dikatakan sebagai “kemenangan yang besar”.
lanjut baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/lailatul-qadar:-puncak-pendidikan