MAKNA TERBITNYA DUA BUKU MAHASISWA AT-TAQWA COLLEGE DEPOK

MAKNA TERBITNYA DUA BUKU MAHASISWA AT-TAQWA COLLEGE DEPOK

 

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Pada pekan kedua bulan Juni 2020, dua orang mahasiswa At-Taqwa College (Atco) Depok meluncurkan buku terbaru mereka. Dua buku itu adalah terbitan perdana At-Taqwa College, sejak beroperasi pada 17 Agustus 2019 lalu. Sebenarnya, naskah buku ini sudah selesai mereka tulis pada Ramadhan 1441 Hijriah lalu.

            Bagi kedua mahasiswa, itu bukan buku pertama mereka. Buku Azzam Habibullah (18 tahun) yang keempat ini berjudul “Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah”. Buku ini merupakan untaian pemikiran Azzam dalam bidang sejarah, pemikiran dan pendidikan Islam.

            Ada sejumlah kisah yang menarik untuk disimak dalam buku ini. Pertama, kisah anak Pramoedya Ananta Toer yang disuruh belajar agama kepada Buya Hamka. Pramoedya Ananta Toer dikenal sebagai tokoh “sastrawan kiri” yang bertahun-tahun bermusuhan secara ideologis-politis dengan Buya Hamka. Tapi, saat seorang putrinya akan menikah dengan lelaki beda agama, Pram meminta putri dan calon menantunya menemui Buya Hamka.

Kedua calon pengantin itu datang dan memohon agar Buya Hamka bersedia mengajar mereka tentang ajaran Islam. Rusydi Hamka, putra Hamka, berkisah, saat itu, wajah Buya Hamka basah oleh air mata.  Buya menyatakan sepenuhnya ikhlas membimbing sejoli itu untuk belajar Islam.

Putri Pramoedya pun tidak menyangka, sosok yang dulu begitu dibenci ayahnya, ternyata seorang lelaki bersahaja dan berlapang dada. Ia tak kuasa menahan haru dan berterima kasih bisa diterima untuk menimba ilmu agama. Mereka pun larut dalam kehangatan dan melupakan dendam.

            Kisah kedua, soal kisah cinta Bung Hatta-Rahmi Hatta. Ternyata, Bung Karno sempat khawatir dengan kesendirian Bung Hatta. Sampai umur 43 tahun, Bung Hatta belum juga mau menikah, karena teguh memegang janji: tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka.

Tiga bulan pasca Indonesia merdeka, Allah SWT mempertemukan Bung Hatta dengan calon istrinya, Rachmi. Usia Rachmi kala itu baru 19 tahun.  Bung Karno-lah yang aktif meyakinkan Rachmi dan keluarganya supaya menerima lamaran sahabatnya itu. Rachmi pun mengiyakannya.

Bung Hatta menikah pada 18 November 1945. Pesta pernikahannya sangat  sederhana. Yang menarik, Bung Hatta memberikan buku karangannya “Alam Pikiran Yunani” sebagai mahar untuk Rachmi. Buku itu ditulisnya di masa-masa sulit saat melawan penjajah.

Azzam Habibullah meramu kisah-kisah semacam itu dengan bahasa yang cukup menarik dalam buku ini.  Berbagai kisah sejarah mengandung hikmah dapat dijumpai dalam buku ini. Juga, buku ini berisi banyak pemikiran  kreatif, kritis, dan berani untuk perbaikan Indonesia. Selama ini, Azzam telah bergerak memahamkan anak-anak muda agar selalu optimis memandang Indonesia ke depan. Lalu, berjuang mewujudkan Indonesia berkah.

lanjut baca, 

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/makna-terbitnya-dua-buku-mahasiswa-at-taqwa-college-depok

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar