Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Banyak ulama dan cendekiawan muslim telah memperingatkan kaum muslimin akan ancaman keimanan di era modern ini. Karena itu, sedini mungkin, para pelajar dan santri harus diberikan pemahaman yang memadai tentang hakikat peradaban Barat modern dan ancamannya terhadap keselamatan iman.
Sayangnya, sepanjang kunjungan saya ke ratusan Lembaga Pendidikan Islam, masih amat sedikit yang secara serius menyiapkan guru-guru yang memahami tentang tantangan pemikiran kontemporer yang dapat mengancam keimanan para pelajar atau santri. Padahal, keberadaan guru-guru di bidang ini sangat penting.
Kita diperintahkan bukan hanya paham tentang iman, tetapi juga harus paham tentang hal-hal yang dapat membatalkan keimanan (riddah). Surat al-Fatihah mengajarkan, agar kita paham jalan yang lurus sekaligus paham jalan yang sesat. Paham tentang kesesatan, bukan untuk diikuti, tetapi untuk dihindari.
Pepatah Arab menyatakan: “araftu syarra laa lil-syarri, wa-laakin li-tauqiihi, faman lam yarif al-syarra minal khairi yaqa’u fiihi.” Aku paham tentang kejahatan bukan untuk mengikuti kejahatan itu, tetapi untuk menjaga diri darinya. Siapa yang tidak bisa membedakan antara kejahatan dengan kebaikan, makai a akan terjatuh dalam kejahatan itu.
*****
Sejarah peradaban Barat dibagi menjadi tiga periode: (1) periode klasik/awal sejarah, terjadi dari kemunculan peradaban Yunani sampai runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, sekitar tahun 372 M. (2) Zaman pertengahan dimulai dari akhir masa Romawi Barat sampai awal munculnya renaissance pada awal abad ke-14, dan (3) zaman modern Eropa.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/pahamilah-peradaban-barat,-agar-selamat-iman