Oleh: Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Sejak beberapa tahun lalu, di Indonesia beredar sebuah buku "Ensiklopedi Islam untuk Pelajar". Ensiklopedi ini terdiri atas beberapa jilid. Seorang teman mengaku membeli buku itu untuk putri-putrinya, agar mudah memahami Islam.
Sepintas, buku itu menarik tampilannya. Tapi, jika dicermati, ada sejumlah kekeliruan yang mendasar tentang definisi dan pembagian agama-agama. Buku ini juga secara terbuka mendukung gagasan Pluralisme Agama yang telah dinyatakan sebagai paham yang salah oleh MUI, tahun 2005.
Misalnya, Jilid I hal. 22, diuraikan teori yang membagi agama ke dalam dua kelompok, yaitu agama samawi (agama langit) dan agama ardi (agama bumi). Ditulis dalam buku ini, bahwa agama samawi adalah agama yang diwahyukan oleh Tuhan, sedangkan agama ardi adalah agama hasil pemikiran manusia. Agama samawi disebut pula "agama wahyu" dan agama ardi disebut pula "agama alamiah". Umumnya kaum muslim memandang bahwa agama samawi adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. Adapun agama ardi meliputi antara lain Hindu, Buddha, Konfusianisme, dan Taoisme.
Lalu, pada Jilid I hal. 25 diuraikan lagi tentang makna 'agama langit', bahwa: "Setiap agama yang memiliki kitab dapat dianggap sebagai "agama langit" (samawi), dan penganutnya adalah ahlulkitab. Islam juga memiliki kitab (Al-Qur'an), namun tidak termasuk ahlulkitab dalam pengertian itu.
Ditulis lagi dalam buku ini, bahwa menurut para mufassir, ahlul kitab meliputi kaum Yahudi, Nasrani, Majusi (Zoroaster), dan Sabi'in (pengikut mistik Plato). Kini sebutan ahlulkitab diperluas hingga mencakup Hindu, Budha, Taoisme, dan Kong Hu Cu. Ini mendasari pemikiran Islam tentang kebebasan beragama, sekaligus dukungan atas pluralisme agama. Dari segi akidah, penganut agama selain ahlulkitab adalah musyrik."
Lanjut baca,