Artikel Terbaru ke-2.025
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Dakwah adalah kewajiban setiap muslim. Dakwah harus dilakukan di mana saja, kapan saja. Indonesia merupakan lahan subur bagi perkembangan dakwah Islam. Dulu, negeri ini, 100 persen penduduknya bukan muslim. Kini, hampir 100 persen penduduknya muslim. Itulah hasil kerja dakwah yang cerdas dan bijak selama ratusan tahun.
Kedatangan penjajah selama ratusan tahun gagal mengubah agama masoritas rakyat Indonesia. Berbagai cara sudah mereka lakukan. Di masa Orde Baru, kaum Kristen evangelis melanjutkan upaya mereka mengkristenkan Indonesia. Kata mereka: Indonesia adalah lahan yang siap panen. Tetapi, orang Kristen dan gereja tidak siap memanfaatkannya.
Dalam buku berjudul ”Transformasi Indonesia: Pemikiran dan Proses Perubahan yang Dikaitkan dengan Kesatuan Tubuh Kristus (Jakarta: Metanoia, 2003), dikatakan: ”Tuhan memberikan kesempatan yang luar biasa kepada orang Kristen dan China, karena pada waktu Suharto menjadi Presiden, ia begitu dekat dengan orang Kristen dan China. Kesempatan demi kesempatan diberikan kepada orang China dan Kristen untuk melakukan bisnis di berbagai bidang. Trio RMS (Radius, Mooy, Sumarlin) di bidang ekonomi beragama Kristen. Itu kesempatan yang diberikan kepada orang Kristen supaya bangsa ini menjadi bangsa yang mengenal Tuhan, tetapi orang Kristen dan gereja tidak siap, sehingga pada tahun 1990-an, waktu Suharto melirik kelompok lain, kelompok tersebut menuding bahwa dua kelompok (Kristen dan China) adalah biang keladi segala persoalan yang ada.” (hlm. 45).
Tentulah upaya untuk melakukan kristenisasi akan terus dilakukan oleh kelompok-kelompok evangelis di Indonesia. Sebab, ini keyakinan dan kewajiban agama mereka. Begitu juga umat Islam diwajibkan untuk terus melakukan dakwah Islam dan menyebarkan rahmatan lil-alamin. Sebab, dakwah merupakan kewajiban setiap muslim.
Nah, di tahun 2024, bangsa Indonesia memiliki Presiden baru, bernama Presiden Prabowo Subianto. Berbeda dengan dua dekade sebelumnya, Presiden Prabowo saat ini mendapatkan dukungan politik yang hampir bulat. Rakyat Indonesia tidak terpecah. Anies Baswedan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. Ia hadir dalam acara penetapan Presiden di Komisi Pemilihan Umum dan pelantikan Presiden Prabowo di Gedung MPR.
Prabowo juga memiliki rekam jejak yang panjang dalam membina hubungan baik dengan berbagai komunitas dan organisasi Islam di Indonesia. Itu ditambah lagi dengan kemampuan komunikasi Prabowo yang hebat dan kecerdasan serta penguasannya terhadap dunia literasi yang luas. Maka, Presiden Prabowo pun mendapatkan kesempatan besar untuk melakukan perbaikan besar terhadap kondisi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dalam kondisi seperti ini, umat Islam Indonesia pun memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melaksanakan dakwah. Kesempatan seperti ini perlu digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas SDM umat Islam. Sebab, masa depan penerapan ajaran dan nilai-nilai Islam sangat bergantung kepada kualitas SDM umat Islam itu sendiri.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/peluang-dakwah-islam-di-era-presiden-prabowo