Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr. Adian Husaini, menyampaikan keprihatinan mendalamnya terkait kondisi pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam sebuah video yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pendidikan, dan para rektor perguruan tinggi negeri (PTN), ia menyoroti masalah serius terkait masifnya rekrutmen mahasiswa baru yang dilakukan oleh PTN.

adianhusini.id, Jakarta-- Menurut Adian, pendidikan tinggi saat ini tidak bisa lagi diperlakukan layaknya sebuah pabrik atau industri. Ia menekankan bahwa misi utama pendidikan adalah menanamkan nilai-nilai luhur dan mendidik akhlak, bukan sekadar melatih keterampilan atau memberikan wawasan yang dapat dicari di internet.

"Amanahnya mendidik loh, namanya pendidikan tinggi. Mendidik itu menanamkan nilai," tegasnya.

Adian juga mengingatkan amanah konstitusi, khususnya Pasal 31 ayat 3, yang mengamanatkan pemerintah untuk menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketakwaan, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Ini nasib masa depan kita, kita pertaruhkan. Anak-anak terbaik kita loh," ujarnya. Ia menyoroti bagaimana lulusan-lulusan terbaik dari berbagai sekolah, termasuk pesantren dan sekolah Islam, berbondong-bondong masuk ke PTN dengan harapan mendapatkan pendidikan terbaik. Namun, jika jumlah mahasiswa terlalu banyak, proses mendidik menjadi semakin berat dan tidak optimal.

Adian menekankan bahwa dosen harus menjadi teladan dalam menanamkan akhlak dan nilai-nilai. "Namanya dididik, akhlaknya itu apa ya? Dicontohkan dosen. Dosennya harus jadi contoh," jelasnya. Ia juga menyebutkan bahwa proses mendidik harus dibarengi dengan pembiasaan, motivasi, bahkan doa.

Di akhir pesannya, Adian berharap pemerintah dan para rektor dapat mempertimbangkan kembali kebijakan rekrutmen mahasiswa. Menurutnya, generasi muda saat ini, yang berusia sekitar 20 tahun, adalah calon pemimpin bangsa yang akan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. "Mereka akan memimpin negeri kita ini," pungkasnya.

Link Video: https://youtu.be/Lcj4lWJOBDE