PESAN NATAL PAUS: KITA SEPERTI DOMBA YANG TERSESAT

PESAN NATAL PAUS: KITA SEPERTI DOMBA YANG TERSESAT

Artikel Terbaru ke-2.091

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Memperingati Hari Natal 2024, Paus Fransiskus menyampaikan pesan Natal untuk seluruh umat manusia. Situs https://karyakepausanindonesia.org memuat lengkap pesan Natal Paus dengan judul “Pesan Natal dan Berkat “Urbi et Orbi” Paus Fransiskus – 25 Desember 2024”. Situs resmi Vatikan (https://www.vatican.va) memuat judul: "URBI ET ORBI" MESSAGE OF HIS HOLINESS POPE FRANCIS”.

            “Kita semua seperti domba yang tersesat; kita membutuhkan Gembala dan Pintu untuk kembali ke rumah Bapa. Yesus adalah Gembala itu; Yesus adalah Pintu,” seru Paus Fransiskus.

            Selanjutnya kita simak Pesan Natal Paus Fransiskus lebih panjangnya:

Misteri yang tidak pernah berhenti membuat kita takjub dan terharu diperbarui malam ini: Perawan Maria melahirkan Yesus, Anak Allah, membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya di palungan. Begitulah para gembala di Betlehem, yang dipenuhi sukacita, menemukan Dia, ketika para malaikat bernyanyi: “Kemuliaan bagi Allah dan damai bagi manusia” (bdk. Luk 2:6-14).”

            Damai bagi pria dan wanita. Peristiwa ini, yang terjadi lebih dari dua ribu tahun yang lalu, memang diperbarui berkat Roh Kudus, Roh Kasih dan Kehidupan yang sama yang membuat rahim Maria subur dan dari daging manusianya membentuk Yesus. Hari ini, di tengah penderitaan zaman kita, Sabda keselamatan abadi sekali lagi benar-benar menjelma, dan berbicara kepada setiap pria dan wanita, kepada seluruh dunia. Ini adalah pesannya: “Aku mencintaimu, Aku mengampunimu; kembalilah kepada-Ku, pintu hati-Ku terbuka untukmu!”

            Saudara dan saudari, pintu hati Tuhan senantiasa terbuka; marilah kita kembali kepada-Nya! Marilah kita kembali ke hati yang mencintai dan mengampuni kita! Marilah kita diampuni oleh-Nya; marilah kita didamaikan dengan-Nya! Tuhan selalu mengampuni! Tuhan mengampuni segalanya. Marilah kita membiarkan diri kita diampuni oleh-Nya.

            Inilah makna dari Pintu Suci Yubileum, yang saya buka tadi malam di sini di Basilika Santo Petrus: itu mewakili Yesus, Pintu keselamatan yang terbuka bagi semua orang. Yesus adalah Pintu; Pintu yang dibuka oleh Bapa belas kasihan di tengah-tengah dunia kita, di tengah-tengah sejarah, sehingga kita semua dapat kembali kepada-Nya. Kita semua seperti domba yang tersesat; kita membutuhkan Gembala dan Pintu untuk kembali ke rumah Bapa. Yesus adalah Gembala itu; Yesus adalah Pintu.

            Saudara-saudari, jangan takut! Pintu itu terbuka, pintu itu terbuka lebar! Tidak perlu mengetuk pintu. Itu terbuka. Datanglah! Marilah kita berdamai dengan Tuhan, dan kemudian kita akan berdamai dengan diri kita sendiri dan dapat berdamai satu sama lain, bahkan dengan musuh kita. Belas kasihan Tuhan dapat melakukan segala sesuatu. Itu membuka setiap ikatan; itu meruntuhkan setiap tembok pemisah; belas kasihan Tuhan mengusir kebencian dan semangat balas dendam. Datanglah! Yesus adalah Pintu Damai.

            Seringkali kita berhenti di ambang pintu itu; kita tidak memiliki keberanian untuk melintasinya, karena itu menantang kita untuk memeriksa hidup kita. Memasuki Pintu itu membutuhkan pengorbanan untuk melangkah maju, pengorbanan kecil. Melangkah menuju sesuatu yang begitu besar mengharuskan kita meninggalkan perselisihan dan perpecahan kita, dan menyerahkan diri kita pada lengan terbuka Sang Anak yang adalah Pangeran Damai. Natal ini, pada awal Tahun Yubileum, saya mengundang setiap individu, dan semua bangsa dan negara, untuk menemukan keberanian yang dibutuhkan untuk melintasi Pintu itu, untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan!...”

            Paus menutup pesan Natalnya: “Saudara dan saudari, semoga Yubileum menjadi kesempatan untuk menghapus utang, terutama yang membebani negara-negara termiskin. Masing-masing dari kita dipanggil untuk mengampuni mereka yang bersalah kepada kita, karena Putra Allah, yang lahir dalam kegelapan dan dinginnya malam, telah mengampuni dosa-dosa kita. Dia datang untuk menyembuhkan kita dan mengampuni kita. Sebagai peziarah harapan, marilah kita pergi untuk menemui-Nya! Marilah kita membuka pintu hati kita untuk-Nya. Marilah kita membuka pintu hati kita untuk-Nya, sebagaimana Dia telah membuka pintu hati-Nya untuk kita.

Saya mengucapkan selamat Natal yang tenang dan diberkati kepada semua orang.”

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/pesan-natal-paus:-kita-seperti-domba-yang-tersesat

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait