(Artikel ke-1.286)
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada hari Senin (5 September 2022), sebagai Ketua Umum Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, saya mendapat tugas untuk memberikan Kuliah Perdana kepada para mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir. Program itu bernama: MASTAMA (Masa Ta'aruf Mahasiswa) STID Mohammad Natsir Tahun Akademik 2022/2023, bertempat di Kampus STID Bekasi.
Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Dwi Budiman, rektor STID Mohammad Natsir. Acara diikuti ratusan mahasiswa baru, baik yang hadir langsung di kampus STID maupun yang mengikuti secara daring. Acara juga disiarkan langsung melalui chanel Youtube Dakho TV dan diikuti oleh seluruh mahasiswa baru ADI (Akademi Da'wah Indonesia) yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.
Tahun ini, STID Mohammad Natsir menerima 230 mahasiswa, laki-laki dan perempuan. Mereka lolos seleksi dari ratusan pendaftar. Selanjutnya, mereka akan menjalani proses pendidikan berasrama, selama sekitar 4 tahun. Setelah lulus, mereka diterjunkan ke berbagai medan dakwah yang memang memerlukan para dai.
Selama ini, jumlah lulusan STID Mohammad Natsir seringkali tidak mencukupi kebutuhan dai di lapangan. Tahun ini, STID Mohammad Natsir mewisuda sekitar 90 sarjana dakwah. Tapi, jumlah permintaan dai sudah mencapai 240 orang.
Kepada para mahasiswa baru, saya sampaikan sejumlah pesan penting:
- Hendaklah yakin, bahwa mereka sedang menjalani proses pendidikan terbaik dan di kampus terbaik. Sebab, apa yang mereka pelajari adalah ilmu-ilmu terpenting dalam kehidupan, yaitu ilmu-ilmu yang memberikan pemahaman tentang makna dan tujuan hidup; bukan hanya ilmu tentang bagaimana supaya bisa cari makan untuk bisa hidup.
- Bahwa STID Mohammad Natsir adalah salah satu “model universitas” yang sebenarnya (the real university). Sebab, makna universitas adalah tempat untuk mendidik manusia menjadi insan yang seutuhnya (a universal man/al-insan al-kulliy). Universitas sejatinya bukan tempat untuk sekedar melatih manusia agar bisa bekerja mencari nafkah, tetapi lebih dari itu, universitas adalah tempat untuk melahirkan manusia yang baik.
- Bahwa, pendidikan kader dai adalah jenis pendidikan yang mulia, karena bertujuan melahirkan pejuang di jalan Allah. “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim!” (QS Fushshilat: 33).
- Bahwa perjalanan menjadi manusia terbaik senantiasa akan menghadapi tantangan dan ujian yang tidak ringan. Karena itu perlu senantiasa menjaga keikhlasan dan kesungguhan dalam mencari ilmu, agar meraih ilmu yang bermanfaat.
- Perlu menjaga adab selama mencari ilmu. Sebab, itulah syarat mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Jangan sampai membuat guru tidak ridha dan menyia-nyiakan waktu yang diberikan oleh Allah SWT.
- Harus saling tolong menolong antar sesama teman kuliah untuk meraih hasil yang terbaik dalam pendidikan di STID Mohammad Natsir.
- Bahwa, para mahasiswa yang memulai kuliah bidang dakwah ini jangan lagi berpikir sebagai orang biasa. Mereka memang harus berpikir sebagai pejuang yang memerlukan pengorbanan jiwa, raga, harta, dan waktu.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/pesan-pesan-untuk-para-mahasiswa-kader-dai-pejuang