TIM SEPAKBOLA MAROKO DAN NESTAPA DUNIA BARAT

TIM SEPAKBOLA MAROKO DAN NESTAPA DUNIA BARAT

 Artikel ke-1.383

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

Piala Dunia di Qatar tahun ini meninggalkan kesan dan pesan yang mendalam, baik bagi umat Islam sedunia maupun bagi sebagian warga masyarakat Barat. Sejak awal Piala Dunia ini digelar, Qatar sudah diserang sejumlah negara, karena dengan tegas menolak segala bentuk promosi LGBT. Sejumlah tim yang menyokong LGBT pun tumbang.

 

Sejumlah negara pendukung LGBT itu sejatinya sedang mempertontonkan satu bentuk intoleransi yang tinggi. Mereka tidak mau mengerti dan berempati terhadap nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat non-Barat. Kebebasan (freedom) yang mereka banggakan sebagai nilai-nilai universal, akhirnya terbaca oleh dunia internasional sebagai nilai-nilai lokal yang merusak kehidupan mereka sendiri.

 

Berkembangnya praktik LGBT yang kemudian dilegalkan dalam bentuk perkawinan sejenis cepat atau lambat akan menggerus nilai-nilai keluarga yang hakiki, yaitu terbangunnya rasa kasih sayang antara laki-laki dan perempuan serta keberlangsungan masyarakat Barat itu sendiri. Jumlah yang mati diantara mereka lebih banyak daripada jumlah yang lahir. Pertumbuhan penduduk menjadi minus dan kedepannya masyarakat mereka akan semakin menua serta punah ditelan masa.

 

Meskipun dikecam dan diancam dengan berbagai sanksi, Qatar tak menjadi gentar. Nilai-nilai syariat dan akhlak dikedepankan dalam menerima tamu undangan. Masyarakat Qatar memberikan kesan mendalam kepada para suporter yang datang dari berbagai negara. Mereka menyambut tamu dengan ramah, memberikan layanan dan menawarkan aneka makanan secara gratis. Para suporter merasa nyaman dan aman selama di Qatar. Tidak ada kebebasan menenggak alkohol yang menjadi teman setia dari pertengkaran dan kekerasan.

 

Di penghujung pesta Piala Dunia, tampillah Tim Sepakbola Maroko yang fantastis dan mencetak sejarah baru dalam persepakbolaan dunia. Kualitas permainan Tim Maroko sudah setara dengan tim-tim kelas dunia. Bahkan, selama Piala Dunia, Maroko mentata rekor yang mengagumkan. Mereka berhasil masuk semi-final dengan mengalahkan Tim-tim tangguh dunia, seperti Belgia, Spanyol, dan Portugal.

 

Tak hanya itu, bagi umat Islam, tim Maroko ini juga mempertontonkan syiar-syiar Islam dan akhlak mulia. Misalnya, mereka membaca al-Fatihah sebelum pelaksanaan adu pinalti, sujud syukur setelah pertandingan. Yang lebih menyita perhatian dunia adalah hubungan pelatih dan para pemain dengan ibu-ibu mereka.

 

Dunia menyaksikan bagaimana mereka memeluk ibu-ibu mereka, bahkan menari bersama setelah meraih kemenangan. Ajaran Islam memang menggariskan, bahwa Ridha Allah digantungkan kepada ridho orang tua, teristimewa sang ibu. Beberapa video menunjukkan, bahwa beberapa ibu para pemain Maroko itu pun tampak terus berdoa.

Pertandingan semifinal Maroko vs Perancis pun memberikan kesan yang indah. Permainan Maroko yang hebat seimbang dengan kualitas permainan Perancis. Saat bertanding, pemain Maroko beraksi laksana singa yang tak lelah mengejar mangsa ke sudut mana saja.

Tapi, setelah takdir kekalahan menimpa, mereka pun tampak akrab dengan para pemain Perancis. Lalu, mereka sujur syukur. Kalah menang tetap disyukuri. Faktanya, mereka mencetak sejarah; menjadi Tim Afrika pertama yang mencapai babak semi final Piala Dunia Sepak Bola.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/tim-sepakbola-maroko-dan-nestapa-dunia-barat

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait