BERHENTI DAN BERPIKIR SEJENAK, SEBELUM MENERUSKAN KURIKULUM MERDEKA

BERHENTI DAN BERPIKIR SEJENAK,  SEBELUM MENERUSKAN KURIKULUM MERDEKA

 

Artikel Terbaru ke-1.892

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (2/5/2024), Mendikbud Ristek Nadiem Makarim berharap gerakan Merdeka Belajar perlu terus dilanjutkan. “…ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” begitu pesan Nadiem Makarim.

            Jadi, Nadiem berharap agar gerakan merdeka belajar terus dilanjutkan. Sebab, ia merasa bahwa upaya ini adalah salah satu perwujudan dari cita-cita dunia pendidikan Indonesia. Lima tahun tentu bukan waktu yang lama untuk melakukan perubahan besar. Tapi, ia mengakui: “Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia. Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.”

            Memang betul! Pada awal menjabat, Nadiem sempat melontarkan pernyataan yang menyentak banyak insan pendidikan. Misalnya, ia menyatakan:  “Gelar tidak menjamin kompetensi, kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditasi tidak menjamin mutu, masuk kelas tidak menjamin belajar.” Begitu ucap Nadiem Anwar Makarim saat memberikan sambutan di acara serah terima Rektor Universitas Indonesia,  Desember 2019.

Kata-kata itu menuai banyak kontroversi. Tapi jika direnungkan dengan pikiran tenang,  apa yang dikatakan Nadiem itu memang realitas. Tapi, tentu tidak sepenuhnya benar. Kata-kata itu bisa kita jadikan cambuk untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan administrasi pendidikan.

Benar!  Banyak yang punya gelar sarjana tetapi tidak sejalan dengan kualitas penyandangnya. Itu fakta. Benar juga, banyak yang lulus dan tidak siap berkarya. Karena itu, kualitas kelulusan perlu ditingkatkan, agar siap berkarya. Semua orang tahu, bahwa kelulusan sering dimaknai sebagai akhir pendidikan formal. Jika masa belajarnya sudah selesai, maka ia harus lulus.

Kita mengakui, banyak sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki akreditasi tertentu, tetapi tidak sesuai dengan fakta. Akreditasi memang tidak menjamin mutu. Tetapi, bukan berarti akreditasi tidak diperlukan. Begitu juga memang benar, bahwa masuk kelas tidak menjamin belajar. Karena itu, kualitas pembelajarannya perlu ditingkatkan. Bukan berarti tidak perlu masuk kelas.

Lanjut baca,

BERHENTI DAN BERPIKIR SEJENAK, SEBELUM MENERUSKAN KURIKULUM MERDEKA (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait