CATATAN SANTRI, AGAR ANAK HORMAT KEPADA GURU

CATATAN SANTRI, AGAR ANAK HORMAT KEPADA GURU

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Tiga santri Pesantren At-Taqwa Depok -- Abdurahmaan Gymnastiar, Muhammad Ayaz Malik Asytar, dan Yusuf Sholih – membuat catatan menarik tentang pengamatan mereka terhadap jalannya ujian “micro teaching” di Pesantren At-Taqwa Depok.  Ujian akhir ini diperuntukkan bagi santri tingkat SMP.

            Menariknya, dari catatan para santri itu ditemukan satu konsep pendidikan yang unik. Bahwa, agar anak hormat kepada guru, maka mereka perlu mengalami langsung bagaimana susahnya menjadi guru. Ini konsep atau teori penting yang didapatkan oleh para santri di lapangan.

Ketiga santri itu masih berumur rata-rata 15 tahun dan sedang menempuh jenjang pendidikan pesantren tingkat SMA (Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization/PRISTAC), Pesantren At-Taqwa Depok. Berikut ini catatan mereka:

*****

Pesantren at-Taqwa Depok memiliki tiga jenjang; yang pertama adalah jenjang Shoul-Lin al-Islami (setingkat SMP); lalu dilanjutkan dengan PRISTAC (setingkat SMA); dan yang terakhir adalah At-Taqwa College/ATCO (setingkat perguruan tinggi). Tiga jenjang ini bisa dibilang unik. Setiap jenjangnya itu hanya membutuhkan waktu 2 tahun.

            Jadi ketika lulus dari Pesantren at-Taqwa atau belajar dari Shoul Lin al-Islami lalu lulus sampai jenjang ATCO, lulusan at-Taqwa sudah seusia murid tingkat SMA. Tetapi yang menjadi lain adalah kurikulum yang dipelajari. Di tingkat Shoul Lin, santri dipersiapkan kedewasaannya, di tingkat PRISTAC santri mencapai kemandirian sikap dan berfikir, dan di tingkat ATCO santri berupaya mencapai keunggulan.

            Oleh karenanya, keunikan dari Pesantren at-Taqwa ini adalah bahwa untuk setiap kenaikan jenjang itu diadakan ujian, salah satunya dengan menyajikan paper atau mengajar. Pada jenjang Shoul-Lin itu ada istilahnya Ujian Komprehensif (UK) yang dilakukan dengan model Micro Teaching; sedangkan pada PRISTAC itu ada Presentasi makalah; dan terakhir yaitu jenjang ATCO itu ada presentasi skripsi di depan para Doktor.

            Pada tanggal 4-5 Juli 2022 Pesantren at-Taqwa Depok mengadakan ujian untuk santri Shoul-Lin. Inilah yang disebut Ujian Komprehensif dengan model Micro Teaching. Ujian ini diikuti oleh para santri dari jenjang Shoul-Lin 1 sampai PRISTAC 2. Yang diuji adalah santri Shoul-lin 2 (kelas terakhir di Shoul Lin). Ujian ini dimulai dari jam 07.30 sampai 11.30 dalam tiga sesi. Satu pemateri diberikan waktu mempresentasikan artikel mereka selama 30 menit.

            Micro Teaching sendiri adalah ujian untuk “memberi rasa” bukan sekedar “pengetahuan” kepada santri yang diuji. Agar, para santri “menenamakan rasa” menjadi seorang guru dalam diri sendiri. Pada ujian ini, santri diuji apakah mereka sudah bisa mengajar dan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari dengan baik. Pada ujian ini bukan hanya dalam mengajarnya saja yang diuji, tapi metode dalam mengajar, sampai interaksi dengan para murid, dan juga bagaimana kemampuan mereka dalam menjawab pertanyaan yang beragam.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/catatan-santri,-agar-anak-hormat-kepada-guru

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar