INGATLAH, PERADABAN ISLAM PERNAH HANCUR KETIKA UMAT ISLAM SANGAT MAJU DAN KAYA RAYA

INGATLAH, PERADABAN ISLAM PERNAH HANCUR  KETIKA UMAT ISLAM SANGAT MAJU DAN KAYA RAYA

 

Artikel ke-1.851

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Hingga kini, banyak pemimpin dan cendekiawan mengajarkan kepada anak-anak sekolah, santri, dan mahasiswa, bahwa negara kita akan maju dan berjaya jika kemiskinan dapat diatasi dan kesejahteraan hidup masyarakat meningkat. Jadi, indikator utama kemajuan negara kita diukur dari tingkat pendapatan negara dan penduduknya.

            Itulah yang biasa kita dengar dan baca dari penyataan dan program pembangunan bangsa kita. Dalam beberapa kali acara kajian di Masjid, saya tanyakan kepada beberapa anak yang hadir, coba sebutkan contoh negara maju! Bisanya, mereka akan menyebut beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan sebagainya.

            Cara pandang materialisme dan sekularisme sudah begitu dominan dalam dunia pendidikan kita, sehingga banyaknya harta, popularitas, atau jabatan,  dijadikan indikator utama kesuksesan dan kemajuan seseorang atau suatu bangsa. Rasulullah saw memang mengingatkan akan bahaya kefakiran. Tetapi, patut diingat, bahwa Rasulullah saw juga memperingatkan bahaya kekayaan dan jabatan, jika digunakan menyalahi amanah dari Allah SWT.

            Rasulullah saw pernah memperingatkan:  “Demi Allah! Bukan kefakiran yang aku takutkan dari kalian. Justru aku takut, dunia dibukakan kepada kalian dengan selebar-lebarnya, sebagaimana telah dibukakan kepada umat-umat sebelum kalian. Kemudian kalian bersaing dalam dunia, sebagaimana mereka bersaing. Dunia kemudian menghancurkan kalian, sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR Bukhari).  

            Kita patut memperhatikan benar-benar peringatan Rasulullah saw tersebut: “Dunia kemudian menghancurkan kalian, sebagaimana telah menghancurkan mereka!”   Kemiskinan dan kefakiran juga rentan menyeret manusia kepada kekufuran dan kerusakan akhlak. Tetapi, tentu, itu berlaku bagi orang-orang yang lemah iman dan akhlaknya.

            Para sahabat Nabi yang mulia dikenal sebagai manusia-manusia yang berakhlak mulia, cinta ilmu, cinta ibadah, dan cinta perjuangan. Bahkan, di tengah kondisi kekurangan dan kelaparan, mereka memiliki sifat dermawan dan suka menolong orang lain.

            Karena itu, berbagai program pengentasan kemiskinan, wajib disertai dengan pembinaan iman, taqwa, dan akhlak mulia. Orang miskin, tidak punya kuasa, dan kekurangan harta memiliki kemampuan terbatas dalam melaksanakan kejahatan atau kemaksiatan, jika dibanding dengan orang kaya, berilmu, dan punya kuasa.

            Alah SWT menjelaskan berbagai tanda-tanda dan sebab kehancuran satu kaum, sebagai berikut: “Maka apabila mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba (sekonyong-konyong), maka ketika itu mereka  terdiam dan berputus asa.”

 (QS al-An’am:44).

Lanjut baca,

INGATLAH, PERADABAN ISLAM PERNAH HANCUR KETIKA UMAT ISLAM SANGAT MAJU DAN KAYA RAYA (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait