ISRAEL MAKIN BIADAB, AS KIAN TERJERUMUS

   ISRAEL MAKIN BIADAB, AS KIAN TERJERUMUS

 

Artikel Terbaru ke-1.895

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Dunia seperti sudah kehilangan kata-kata untuk menggambarkan kejahatan dan kebiadaban zionis Isreal. Puluhan ribu warga Palestina mereka bantai tanpa rasa penyesalan; sebagian besar yang jadi korban adalah anak-anak dan perempuan. Dunia semakin marah terhadap negara Yahudi itu!

Kampus-kampus di AS bergolak. Luapan kemarahan terjadi dimana-mana. Kemerdekaan Palestina  semakin dekat. Sebanyak 143 negara mendukung kemerdekaan Palestina. Tapi, lucunya, AS terus mendukung aksi-aksi biadab Israel.

Pihak Palestina tetap disalahkan. Padahal, akar masalahnya adalah penjajahan dan pengusiran bangsa Palestina dari tanah airnya. Tampak di mata dunia, logika AS makin tak laku dan semakin lucu. AS makin menjerumuskan diri sendiri. Hal itu sudah banyak diingatkan oleh para ilmuwan AS sendiri.

Dalam bukunya, Deliberate Deceptions: Facing the Facts about the US-Israeli Relationship, Findley mengkritik sikap gelap mata AS dalam membela aksi-aksi teror dan brutal Israel selama ini disebut  Paul Findley sebagai  ’hubungan kolutif’ (collusive relationship) yang membahayakan masa depan AS sendiri: " Hubungan kolutif ini sangat merusak pengaruh AS ke seluruh dunia. Ini akan membawa pemerintah AS untuk menjalankan praktik memalukan dengan membutakan mata atas pelanggaran yang dilakukan Israel, baik terhadap hukum internasional maupun hukum AS.”

Dan kini, kebiadan dan kedegilan Israel makin membuka mata umat manusia akan kebenaran al-Quran. Sifat-sifat Yahudi yang degil, tak tahu terimakasih, dan suka berkhianat – sebagaimana disebutkan dalam al-Quran – tampak semakin nyata di depan pasang mata milyaran umat manusia.

Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 pun sudah menyebutkan, bahwa zionisme adalah imperialisme yang paling kelam dalam sejarah manusia (the blackest imperialism).  AS senantiasa mendukung aksi Isreal dengan alasan membela diri. Akibatnya, AS makin terkucil. Sejumlah negara Eropa pun kini mendukung kemerdekaan Palestina.

Patut dicatat, bahwa akar masalah Palestina adalah penjajahan, perampasan tanah, dan pengusiran rakyat Palestina dari negeri mereka sendiri. Atas nama “hak sejarah” dan “hak teologis” bangsa Yahudi atas Tanah Yang Dijanjikan (the Promised Land), bangsa Palestina diusir dari negerinya. AS tak mahu tahu. Komitmen untuk mendukung Israel dilakukan terus-menerus.

Michel Colin Piper, dalam bukunya, The High Priests of War, menyebutkan besarnya peranan ‘tokoh-tokoh pro-Israel’ dalam penentuan kebijakan luar negeri AS, khususnya terhadap Israel. Tahun 1994, Piper menerbitkan bukunya, “Final Judgement”, yang membongkar peran agen rahasia Israel, Mossad, dalam pembunuhan John F. Kennedy.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/israel-makin-biadab,-as-kian-terjerumus

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait