JUMLAH MAHASISWI SUDAH LEBIH BANYAK SAATNYA ADA PROGRAM PEBERDAYAAN LAKI-LAKI  

JUMLAH MAHASISWI SUDAH LEBIH BANYAK  SAATNYA ADA PROGRAM PEBERDAYAAN LAKI-LAKI   

 

Artikel Terbaru ke-2.087

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

                Data dari https://pddikti.kemdiktisaintek.go.id/statistik tahun 2024, menunjukkan, bahwa jumlah mahasiswi sudah lebih banyak daripada mahasiswa. Jumlah mahasiswi adalah 5.471.949 dan mahasiswa

Berjumlah 4.513.650.  Sementara itu, pada Peringatan Hari Ibu 22 Desember 2024, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunan Anak (PPPA) mengangkat jargon: “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045.”

                Situs resmi https://www.kemenpppa.go.id menulis berita berjudul:
“Menteri PPPA : Peringatan Hari Ibu adalah Penegasan Komitmen Perjuangan Kesetaraan Perempuan di Indonesia
”.  Menteri PPPA, Arifah Fauzi dalam sambutannya menegaskan bahwa Peringatan Hari Ibu adalah hari istimewa karena mengandung nilai sejarah perjuangan kemerdekaan dan perjuangan pergerakan kaum perempuan yang terus berkelanjutan.

 "Peringatan Hari Ibu (PHI) bukan sekedar “mother’s day". Hari Ibu di Indonesia didasari oleh momentum Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang menjadi sebuah titik penting pergerakan perempuan dan menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk berorganisasi secara demokratis, tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial.  Maka, Hari Ibu di Indonesia esensinya bukan hanya untuk mengapresiasi jasa besar ibu, yang tentunya juga sungguh istimewa, namun lebih dari itu, untuk mengapresiasi seluruh perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi bangsa, negara, keluarga, dan masyarakat," tegas Menteri PPPA.

Tema ini menurut Menteri PPPA mengandung makna penting yang mengingatkan pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan masa depan bangsa. "Tema ini tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga panggilan bagi kita semua untuk terus memperkuat peran perempuan di semua sektor. Dengan memberikan akses yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan politik, serta melindungi perempuan dari berbagai kekerasan, artinya kita sedang membangun fondasi yang kokoh untuk Indonesia yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing," ujar Menteri PPPA.

Menteri PPPA menambahkan bahwa pemberdayaan perempuan merupakan aspek penting untuk menuju kesetaraan gender. Hal ini mencakup rasa kepercayaan diri perempuan, akses perempuan terhadap peluang dan berbagai sumber daya, kemampuan perempuan untuk membuat pilihan strategis  hingga kemampuan perempuan untuk melakukan perubahan.

 

*****

            Melihat data jumlah mahasiswi yang lebih banyak dari mahasiswa kita bisa menyimpulkan bahwa program pemberdayaan perempuan sudah sangat berhasil. Praktis tidak ditemukan lagi adanya diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dalam bidang pendidikan. Tahun 2015, jumlah mahasiswi dan mahasiswa di Indonesia hampir sama.

  1. Krismastono Soediro dalam artikelnya berjudul “Mengapa Mahasiswi Lebih Banyak daripada Mahasiswa” (lihat: https://unpar.ac.id/mengapa-mahasiswi-lebih-banyak-daripada-mahasiswa/), menulis bahwa World Economic Forum’s Gender Gap Report 2015 mencatat: di Indonesia nisbah jumlah mahasiswi terhadap jumlah mahasiswa 1,03 (relatif hampir sama, sedikit lebih tinggi). Ini data tahun 2015.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/jumlah-mahasiswi-sudah-lebih-banyak--saatnya-ada-program-peberdayaan-laki-laki

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait