KASIHAN AS, SAMPAI KAPAN MAU DIKIBULI ISRAEL

KASIHAN AS, SAMPAI KAPAN MAU DIKIBULI ISRAEL

Artikel Terbaru ke-2.228

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Amerika Serikat (AS) sebenarnya negara  yang patut dikasihani. Negara sebesar dan sekuat itu, masih saja menuruti kemauan negara Israel. Syukurlah kini semakin banyak elite dan rakyat AS yang menentang kebijakan pemerintahnya sendiri. Semoga AS semakin cepat menyadari kesalahannya.

            William Blum, mantan pejabat Luar Negeri AS menyebut negaranya sendiri sebagai negara jahat (Rogue State). Menurut Blum, kebijakan politik luar negeri AS, memang secara klinis dapat dikatakan ‘gila’.

Dan itu diakui oleh para pembuat kebijakan itu sendiri. Kata Blum: However, it can be argued, that for more than half century American foreign policy has, in actuality, been clinically mad.  Blum meletakkan kesimpulannya itu di bawah subjudul “the madman philosophy” (filosofi orang gila).

Penulis yang hengkang dari Deplu AS tahun 1967 gara-gara menentang Perang Vietnam ini, mengungkap studi internal “US Strategic Command” tentang  “Essentials of Post-Cold War Deterrence”. Dikatakan, bahwa tindakan AS yang kadang kelihatan ‘out of control’, irasional, dan pendendam, bisa jadi menguntungkan untuk menciptakan rasa takut dan keraguan pada musuh-musuhnya. (That the US may become irrational and vindictive if its vital interests are attacked should be a part of national persona we project to all adversaries).

            Syukurlah, kini semakin banyak elite dan rakyat AS yang sadar akan kejahatan Israel. Tak hanya itu, mereka juga bergerak terus untuk menekan pemerintah AS agar bersikap lebih rasional terhadap Israel. Sudah terlalu banyak kerugian AS karena menuruti kemauan negara Zionis Yahudi tersebut.

            Tidak dapat dipungkiri, di AS ada lobi Yahudi yang sangat kuat.  Ada peran besar "lobi Yahudi yang tak terkalahkan" (the unbeatable Jewish lobby), donasi keuangan Yahudi dalam kampanye para politisi AS, kampanye kelompok-kelompok pro-Israel, seperti kaum Protestan fundamentalis, dan kekuatan-kekuatan Yahudi lain, terhadap politik dalam negeri AS.

Dalam sejarahnya, AS-lah yang memelopori keluarnya Resolusi 181/1947, tentang pembagian wilayah Palestina, yang menjadi salah satu dasar berdirinya negara Yahudi Israel. Dukungan AS yang terus-menerus itu pun telah banyak diperingatkan oleh para tokoh negara AS sendiri.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kasihan-as,-sampai-kapan-mau-dikibuli-israel

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait