KAUM MUSLIM DAN KAUM KAFIR DALAM PANDANGAN MISIONARIS KRISTEN

KAUM MUSLIM DAN KAUM KAFIR  DALAM PANDANGAN MISIONARIS KRISTEN

 

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Tahun 1962, H. Berkhof dan I.H. Enklaar, menulis buku berjudul Sedjarah Geredja, (Djakarta: Badan Penerbit Kristen, 1962), yang menyebut kaum kafir dan kaum muslim sebagai target dan penghalang misi Kristen di Indonesia.

Ditulis dalam buku ini: “Boleh kita simpulkan, bahwa Indonesia adalah suatu daerah Pekabaran Injil yang diberkati Tuhan dengan hasil yang indah dan besar atas penaburan bibit Firman Tuhan. Jumlah orang Kristen Protestan sudah 13 juta lebih, akan tetapi jangan kita lupa.... di tengah-tengah 150 juta penduduk! Jadi tugas Sending gereja-gereja muda di benua ini masih amat luas dan berat. Bukan saja sisa kaum kafir yang tidak seberapa banyak itu, yang perlu mendengar kabar kesukaan, tetapi juga kaum Muslimin yang besar, yang merupakan benteng agama yang sukar sekali dikalahkan oleh pahlawan-pahlawan Injil.” (NB. Tulisan telah disesuaikan dengan EYD).

            Tahun 1964, tokoh Kristen  Indonesia bernama Dr. Walter  Bonar Sidjabat,  menerbitkan buku berjudul Panggilan Kita di Indonesia Dewasa Ini (Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1964).  Melalui bukunya ini, Dr. Sidjabat menegaskan misi sejati kehadiran Kristen dan Gereja-gereja mereka di seluruh pelosok Indonesia.

Dalam pengantar bukunya, ia menulis: “Kita terpanggil untuk mengikrarkan iman kita di daerah-daerah berpenduduk berambut keriting, berombak-ombak dan lurus-lurus, di tengah penduduk berkulit coklat, coklat tua, kuning langsat dan sebagainya. Guna penuaian panggilan inilah gereja-gereja kita berserak-serak di seluruh penjuru Nusantara agar rakyat  yang  “bhineka tunggal ika”,  yang terdiri dari penganut berbagai agama dan ideologi dapat mengenal dan mengikuti Yesus Kristus.” (Kutipan-kutipan dari buku Dr. Sidjabat dalam artikel ini telah disesuaikan dengan EYD).

Dikatakan dalam buku ini: “Di atas Gereja terletak tugas pekabaran Injil. Pekabaran Injil adalah dinamis. Secara dinamis Gereja bertanggung jawab akan pekabaran Injil ke dalam, kepada orang-orang yang telah menjadi anggota-anggota tubuh Kristus (“ecclesia”) dan keluar, kepada orang-orang yang sedang menunggu, mengabaikan, menolak atau tidak acuh terhadap Yesus sebagai Juruselamat mereka.” (hal. 41).

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kaum-muslim-dan-kaum-kafir--dalam-pandangan-misionaris-kristen

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait