KIAT SUKSES KULIAH DUNIA AKHIRAT

KIAT SUKSES KULIAH DUNIA AKHIRAT

Sumber Foto: https://www.modalrakyat.id/

 Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Rasulullah saw pernah menyampaikan sebuah pesan penting: “Manusia itu adalah barang tambang, laksana emas dan perak. Orang-orang terbaik  diantara mereka di masa Jahiliyah adalah orang-orang terbaik juga di masa Islam, apabila mereka faqih fid-ddin.” (Muttafaq 'alaih).

Juga, pesan beliau saw: “Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka Allah menjadikannya pandai mengenai agama (yufaqqih-hu fid-din) dan ia diilhami PetunjukNYa.”(Muttafaq 'alaih).

Kedua petunjuk Rasulullah saw itu sangat penting untuk kita cermati. Bahwa, manusia itu laksana barang tambang, seperti emas dan perak. Allah memang menciptakan manusia dengan kualitas dasar dan potensi yang berbeda. Ada yang dikaruniai kecerdasan super tinggi seperti  Imam Syafii, Imam al-Ghazali, Ibn Rusyd, Ibn Sina, BJ Habibie, dan sebagainya. Ada juga yang diberi potensi kecerdasan sedang-sedang saja. Ada juga yang diberi amanah ringan, berupa tingkat kecerdasan yang sangat rendah. Dengan perbedaan potensi itulah roda kehidupan manusia bisa berjalan.

Allah berfirman: Tsumma latus’alunna yaumaidzin ‘anin-na’im. “Sungguh kalian akan dimintai pertanggungjawaban di Hari Kiamat nanti atas segala nikmat (yang Kami berikan).”

Orang-orang yang dikaruniai nikmat kecerdasan mendapatkan amanah yang lebih berat ketimbang orang yang kecerdasannya lebih rendah. Orang yang mendapatkan nikmat kekayaan melimpah, akan berbeda tanggung jawabnya dengan orang yang hidupnya serba kekurangan.  Semakin banyak harta, semakin berat pula tanggung jawabnya di akhirat.

Karena itulah, orang yang dikaruniai potensi kecerdasan tinggi memiliki tanggung jawab keilmuan yang lebih tinggi dari orang lain dengan potensi kecerdasan di bawahnya. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW, bahwa manusia adalah laksana barang tambang.  Manusia yang kualitasnya emas, di masa jahiliyah, akan menjadi emas juga di masa Islam. Dengan syarat, dia faham agama (mutafaqih fid-din).

Sebab, orang yang faham agama adalah salah satu ciri tanda kebaikan yang dimilikinya. Lihatlah bagaimana seorang Umar bin Khathab, Khalid bin Walid, Amr bin Ash, dan sebagainya, yang sebelumnya adalah tokoh-tokoh musyrik Arab lalu menjadi orang-orang hebat setelah mereka menjadi muslim dan memahami Islam dengan baik.

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kiat-sukses-kuliah-dunia-akhirat

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar