Artikel ke-1.316
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Hari ini, Sabtu (8/10/2022), saya mendapat undangan untuk menyampaikan ceramah di Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Banten. Temanya: Sukseskan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 – Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta”
Muktamar Muhammadiyah tahun ini akan berlangsung di Solo pada 18-20 November 2022. Memang, pada 18 November 2022, Persyarikatan Muhammadiyah genap berumur 110 tahun. Meskipun pelaksanaan Muktamar ke-48 itu masih lebih dari sebulan, tetapi suasana Muktamar sudah sangat terasa. Berbagai acara menyambut Muktamar sudah dilakukan dimana-mana.
Pada kesempatan pengajian di PWM Banten, saya mengajak para pimpinan dan pengurus Muhammadiyah Provinsi Banten untuk merenungkan kembali kelahiran dan perjalanan Muhammadiyah. Dalam usia yang ke-110 ini, Muhammadiyah masih bisa bertahan, bahkan semakin berkembang.
Seluruh warga Muhammadiyah sangat mensyukuri nikmat Allah SWT tentang perkembangan dan prestasi Muhammadiyah. Kini, Muhammadiyah bukan hanya berlevel nasional, tetapi telah mendunia. Perguruan Tinggi Muhammadiyah sudah berdiri di Malaysia. Di Indonesia ribuan sekolah, universitas, rumah sakit, dan berbagai lembaga amal usaha Muhammadiyah telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Akan tetapi, semakin besar organsisasi Muhammadiyah, maka akan semakin berat pula tantangannya. Semakin tinggi dan rindang suatu pohon, maka semakin besar pula terpaan angin. Dari dalam, ujian datang dari godaan duniawi di tengah berbagai kesuksesan di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, ekonomi, dan sebagainya. Namun, patut kita syukuri, Muhammadiyah masih tetap tegar menghadapi berbagai ujian dan godaan.
Dalam sejarahnya, Muhammadiyah telah melahirkan tokoh-tokoh besar yang diakui jasanya sebagai Pahlawan Nasional, seperti KH Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadukusumo, Abdul Kahar Muzakkir, Panglima Besar Sudirman, Kasman Singodimedjo, Buya Hamka, dan sebagainya.
Lanjut baca,