Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Heboh soal LGBT, perzinahan, dan aneka kemaksiatan lainnya, mohon dicermati betul kisah-kisah dan ajaran al-Quran tentang Adam dan Iblis. Tentu ada tujuan penting, bahwa kisah Adam dan Iblis di sorga diceritakan berulang-ulang dalam al-Quran.
Iblis adalah makhluk yang merasa lebih hebat dari Adam, sehingga menolak diatur oleh Allah SWT. Maka, Iblis disebut kafir, karena membangkang kepada Allah dan sombong (abaa wastakbara).
Karena itulah, amat sangat disayangkan, bahwa kisah Adam dan Iblis ini tidak dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran sejarah tentang asal-usul manusia di sekolah-sekolah kita. Sebabnya, karena sumbernya berasal dari al-Quran, maka kisah itu tidak dianggap sebagai hal yang ilmiah (saintifik).
Padahal, kisah Adam dan Iblis itu masih perlu terus kita pahami dan renungi. Sebab, hakikat perjuangan kita di dunia ini adalah perjuangan agar kita selamat dunia dan akhirat. Dan hambatan terbesar manusia untuk selamat itu memang datang dari para setan – baik setan dari jenis manusia dan setan dari jenis jin. (QS 6:112).
Jadi, setiap aspek dan gerak kehidupan manusia memang tak lepas dari tantangan. Utamanya, tantangan yang ditimbulkan oleh musuh abadi umat manusia, yaitu SETAN. Banyak yang menarik jika kita menelaah penjelasan al-Quran tentang bagaimana logika dan kiat-kiat setan dalam menyesatkan manusia.
Sebagai Muslim, kita sudah dijelaskan dalam banyak ayat al-Quran bahwa setan adalah musuh manusia yang nyata. Setan tak pernah berhenti berusaha untuk menyesatkan manusia. “Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS 43:62).
Salah satu metode setan dalam menyesatkan manusia adalah dengan cara memoles perbuatan maksiat dan jahat sehingga tampak indah dalam pandangan manusia. “Iblis berkata: Ya Rabbi, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS 15:39).
Setelah maksiat atau perbuatan jahat dipoles tampak indah dan memikat, maka manusia kemudian akan memandang baik perbuatan-perbuatan yang telah diharamkan oleh Islam. Zina dan LGBT jelas-jelas bejat dan haram, tetapi anehnya tidak sedikit yang meremehkan bahkan memandangnya sebagai hal baik.
Lanjut baca,