PENGORBANAN UMAT ISLAM UNTUK KEMERDEKAAN INDONESIA

PENGORBANAN UMAT ISLAM UNTUK KEMERDEKAAN INDONESIA

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Piagam Jakarta yang disahkan rumusannya pada 22 Juni 1945 senantiasa menjadi bahan diskusi yang hangat dalam kehidupan kenegaraan di Indonesia. Namun, Bung Karno, senantiasa berusaha meyakinkan, bahwa Piagam Jakarta adalah jalan kompromi maksimal yang bisa diraih yang bisa mempersatukan rakyat Indonesia.

Menjawab sejumlah pihak yang menolak Piagam Jakarta, dalam sidang BPUPK, 11 Juli 1945, Bung Karno menegaskan: “Saya ulangi lagi bahwa ini satu kompromis untuk menyudahi kesulitan antara kita bersama. Kompromis itu pun terdapat sesudah keringat kita menetes. Tuan-tuan, saya kira sudah ternyata bahwa kalimat “dengan didasarkan kepada ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” sudah diterima Panitia ini.”

Usaha untuk mengubah Piagam Jakarta dalam sidang BPUPK gagal. Tapi, tekanan untuk mengubah Piagam Jakarta terus berlangsung pasca Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Bahkan, kemudian, usaha untuk mengubah Piagam Jakarta, disertai dengan ultimatum. Dalam bukunya, Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Bung Hatta menceritakan tekanan kaum Kristen tersebut:

“… wakil-wakil Protestan dan Katolik dalam kawasan Kaigun berkeberatan sangat atas anak kalimat dalam Pembukaan UUD yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Walaupun mereka mengakui bahwa anak kalimat tersebut tidak mengikat mereka, dan hanya mengikat rakyat yang beragama Islam, namun mereka memandangnya sebagai diskriminasi terhadap mereka golongan minoritas…Kalau Pembukaan diteruskan juga apa adanya, maka golongan Protestan dan Katolik lebih suka berdiri di luar Republik.”  (Dikutip dari Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945: Sebuah Konsensus Nasional Tentang Dasar Negara Republik Indonesia (1945-1949), (Jakarta: GIP, 1997).

Tokoh Islam, Prof. Kasman Singodimedjo, menggambarkan situasi kejiwaan yang melanda dirinya dan para anggota PPKI, peserta rapat tanggal 18 Agustus 1945.

Lanjut baca, 

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/pengorbanan-umat-islam-untuk-kemerdekaan-indonesia

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar